Langsung ke konten utama

Japan Trip Day 7 : Digertak Yakuza di Harajuku!!!

Day 7 : Shinjuku - Harajuku - Shibuya

Lanjut lagi, maaf lama updatenya karena kesibuka ngantor T.T

7.1 Shinjuku

Pagi-pagi jam 7 nyampe di Tokyo, entah di stasiun mana waktu itu kami lupa karena ga terlalu merhatiin juga sih. Keluar dari bus langsung disambit udara dingin pagi hari, mana baru bangun tidur jadi kerasa banget duinginnya. Plus kami engga ada yang pake baju hangat, jadi dengan hanya jaket biasa masih kerasa dinginnya pagi hari. Di stasiun pemberhentian kami mampir dulu ke toilet buat cuci muka sama kencing. Setelah itu kami kebingungan nyari stasiun terdekat. Setelah tanya ke orang lewat (tante-tante sama anak cewenya yang sama-sama ga bisa bahasa inggris) melalui bahasa isyarat macem-macem, ternyata mereka juga lagi mau ke stasiun. jadi kami bertiga ngikutin mereka menuju ke stasiun bawah tanah yang ternyata lokasinya engga begitu jauh. Dari stasiun kami menuju ke Shinjuku dulu yang paling dekat untuk nitip tas di locker Shinjuku. Kami memilih nitip tas di Shinjuku karena stasiun ini lokasinya cukup strategis.

Selesai nitip tas, kami lanjut lagi buat cari sarapan. Karena di daerah Shinjuku rata-rata tempat makannya mahal-mahal dan lagian jam segini masih banyak yang tutup, jadi kami mutusin buat lanjut ke Harajuku.

7.2 Harajuku - Takeshita dori

Berhenti di Harajuku Station, kami nyebrang jalan persis di depan pintu keluar stasiun lalu mampir makan di Yoshinoya. Tentu saja pilihan kami makan disini adalah karena murah meriah hore. Setelah makan, selanjutnya kami bingung mau ngapain karena hari terakhir ini sebernya kami ga ada planning apa-apa. Awalnya saya ngusulin buat ke Doraemon Museum, tapi karena letaknya cukup jauh dan stamina kami bertiga sudah mulai menipis, kami urungkan rencana itu. Akhirnya kami berjalan-jalan di Takeshita-dori sambil nyari oleh-oleh yang murah di Daiso. Lumayan murah kalo beli oleh-oleh disini karena semua barangnya cuma 100 yen. Ada juga coklat kecil yang 100 yen dapat 3 ato 4 biji. Disini juga ada snack Jepang yang unik-unik dan murah. Jadi kalo mau berburu oleh-oleh murah yang gak terlalu spesial, saya rekomendasikan beli disini saja.




Dari Daiso kami lanjut jalan kaki lagi menyusuri jalanan Takeshita dori. Engga banyak anak muda yang dandan ala Harajuku juga hari ini. Kami malah lihat salah satu toko fashion yang kebarat-baratan dengan semua pelayannya orang kulit hitam. Agak lucu juga lihat orang-orang kulit hitam ngomong bahasa Jepang dengan lancar.

Sampe di pojokan jalan, saya berencana mampir ke Starbucks karena ada yang nitip buat dibeliin tumbler Starbucks yang ada tulisannya "Tokyo". Di trotoar saya nyempetin ambil foto2 pemandangan jalanan Jepang seperti biasa. Nah disini serunya. Saya ga nyadar, tiba-tiba ada 2 pria Jepang berbadan besar dengan setelan jas hitam kantoran mendatangi saya sambil marah-marah (pake bahasa Jepang) terus mereka nunjuk-nunjuk kamera saya. Waduh, bingung dong ane gan, ada apa ini. Setelah itu, masih sambil nyerocos bahasa planet, salah satu dari mereka yang badannya lebih gede ngebuka kancing atas kemejanya, dannnnn kelihatanlah itu badannya yang ternyata penuh tattoo. Mampus ane, ternyata mereka Yakuza!

Sepertinya saya ga sengaja motret mereka pas tadi lagi asik motretin pemandangan jalanan. Rupanya mereka ga suka difoto-foto kayak gitu. Lah lagian mana ane tau kalo mereka Yakuza. Terus saya buru-buru ngehapus foto-foto tadi sambil ngeliatin ke mereka kalo fotonya sudah dihapus. Udah gitu kayaknya mereka udah cukup puas, akhirnya mereka pergi tapi masih sambil ngomel-ngomel.

Buset. Masih pagi udah dapet masalah sama Yakuza. Wahahaha. Seru sih tapi deg-degannya masih kerasa seharian loh. Akhirnya kami mampir ke Starbucks dulu sekalian istirahat menenangkan diri yang masih pada shock.

Dari Starbucks kami balik lagi ke Takeshita dori buat nyicipin crepesnya yang terkenal itu. Ternyata antrinya lumayan panjang juga. Pilihan topping crepenya banyak banget. Tapi pas dicobain ternyata rasanya ya gitu doank sih. Enak tapi nothing special. Mana mahal lagi, hampir gocap kalo dirupiahin.

Udah agak siang menuju sore, dari Harajuku kami lanjut lagi ke Shibuya. Sepanjang siang sampe sore kami muter-muter gak jelas di Shibuya, masuk dari toko satu ke toko lain, semacam shopping tapi ga beli apa-apa. Sampe sore akhirnya kami mampir lagi ke Starbucks yang ada tepat di samping Shibuya Crossing. Starbucks yang ini ada di lantai 2, jadi dari jendelanya kita bisa ngeliat persimpangan Shibuya yang terkenal itu dari atas, so kita bisa ambil foto dari sini. Yang bikin kita nongkrong lama disini adalah karena kita merekam pemandangan orang nyebrang itu sambil dibikin video time-lapse, jadi butuh waktu cukup lama buat recordnya. Hasilnya cukup oke juga sih, bener-bener rame banget kalo dilihat dari atas.



Setelah gelap, kami cari makan lagi, masih di daerah Shibuya. Kami menelusuri jalan-jalan kecil sampai akhirnya menemukan sebuah kedai ramen yang kelihatannya enak. Harga ramennya cukup mahal sekitar 1000 yen per porsi. Non-halal. Rasanya enak, tapi menurut saya sih ramen yang kami makan di Akihabara itu masih yang paling enak sih, lebih murah pula. Tapi yang disini porsinya lebih banyak, jadi kenyang banget.



Selesai makan, kami kembali menuju stasiun. Pertama kami ambil tas dulu di Shinjuku, setelahnya kami bergegas menuju Haneda International Airport untuk kembali ke tanah air. Perjalanan kembali menuju bandara rutenya lebih mudah, sama sekali ga pake acara nyasar.

Di bandara kami sempet shopping sebentar, biasa, beli Tokyo Banana titipan banyak orang. Harga Tokyo Banana di bandara sama aja kayak kalo beli di luar bandara. Jadi kalo mau beli buat oleh-oleh mending beli di bandara saja biar ga repot bawanya. Di bandara juga ada toko Uniqlo dengan design kaosnya yang ekslusif Jepang. Harganya cukup murah dibandingkan kalo beli kaos-kaos Jepang di Harajuku. Jadi kalo mau beli kaos ala Jepang mending beli disini. Lebih murah dan bahannya lebih bagus.

Akhirnya, menjelang tengah malam, pesawat kami berangkat kembali menuju Kuala Lumpur untuk transit sejenak sebelum akhirnya kami kembali lagi ke tanah air tercinta.

See U next time Japan. 

Arigatou Gozaimasu!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Naik Bus dari Bangkok ke Pak Chong (Khao Yai National Park) - Backpackeran Keliling 3 Negara di Asia Tenggara (Vietnam, Kamboja, Thailand) 8 hari - Part 5

Sekitar jam 23:00 kami mendarat di Bangkok. Airport bus jam segitu udah gak ada, jadi kami terpaksa naik Grab Car meskipun lebih mahal. Meskipun udah tengah malam, kami memutuskan buat nginep di hostel di dekat Mo Chit bus terminal karen besok pagi kami mau langsung cabut naik bus menuju ke kota Pak Chong. Pak Chong ini adalah kota kecil sekitar 3 jam dari Bangkok, mirip kayak Puncak kalo di Jakarta. Ada apa saja di Pak Chong? Destinasi utamanya sih Khao Yai National Park, taman nasional yang guede dan luas banget. Ada air terjun, satwa liar, danau, gajah, rusa, monyet, dan lain-lain. Selain itu di Pak Chong juga banyak tempat wisata yang mirip-mirip di Puncak gitu. Ada resort bertema Eropa, kafe-kafe gaul, dan cem macem lainnya. Kami nyampe hostel di Bangkok sekitar jam setengah 1 malam. Langsung check ini (USD7/orang), bersih-bersih, lalu karena kelaparan saya pun langsung melipir beli rice box (THB35) di sevel seberang hostel. Setelahnya langsung istirahat, tidur yang cu

Mencoba Onsen, Pemandian Air Panas di Jepang - Mandi Bareng Rame-rame

Onsen, atau pemandian air panas, adalah salah satu budaya masyarakat Jepang. Mereka sepertinya hobi banget berendam air panas di onsen ini. Dan uniknya, tidak seperti masyarakat kita yang berendam di pemandian air panas menggunakan pakaian renang, masyarakat Jepang berendam air panas tanpa menggunakan apa-apa. Polos. Rame-rame bareng orang lain yang kenal maupun yang gak kenal. Absurd pokoknya. Saat backpackeran ke Jepang tahun lalu, saya berkesempatan mencoba pengalaman unik dan nyeremin ini. Kenapa nyeremin? Karena pemandian cowok dan cewek dipisah, jadi saya musti bugi bareng pria pria lainnya. Ohmaigod.... Ceritanya, saya booking penginapan di salah satu hotel kapsul di Tokyo. Namanya Asakusa Riverside Capsule. Lokasinya sih bagus, strategis banget. Tepat di samping sungai dan dekat pintu keluar stasiun Asakusa. Dari awal booking sih saya udah tau kalo hotel kapsul kamar mandinya sharing, tapi saya gak nyangka ternyata sharingnya model onsen Jepang mandi bebarengan begini.

Cara Menuju Sokcho dari Seoul

Annyeonghaseyo. Seoul yang merupakan ibukota negara Korea Selatan adalah kota tujuan utama traveler dari Indonesia. Tapi sebenarnya ada 1 kota kecil nan indah yang lokasinya tidak jauh dari Seoul. Berada di kaki pegunungan Seoraksan yang sangat indah serta memiliki pantai yang cantik, kita bisa menghabiskan waktu di laut dan gunung sekaligus pada hari yang sama. Kota itu bernama Sokcho. Seoraksan National Park How? Kalo dari Seoul, cara termudah menuju Sokcho adalah naik bus. Kita bisa langsung beli tiket bus menuju Sokcho di Dong Seoul Bus Terminal. Dari bandara Incheon, jika naik Seoul Metro (MRTnya Seoul) kita tinggal menuju ke Gangbyeon Station. Nah, Dong Seoul Bus Terminal ini lokasinya tepat di seberang station ini. Bangunannya gede, gak kayak terminal bus di Indonesia, jadi pas pertama kali kesana saya sempet nyasar juga. Tapi saya kasi liat fotonya disini biar lebih jelas yang mana bangunannya. Dong Seoul Bus Terminal Masuk ke gedung terminalnya, kita langsung ke