Langsung ke konten utama

Keliling Singapore-Malaysia 7 hari cuma 1jutaan - Day 3

Hari ketiga ini saatnya pindah negara menuju Malaysia, tepatnya ke kota Melaka. Negara bekas jajahan Inggris ini berada cuman selemparan batu dari Singapore. Tapi untuk menuju ke Melaka membutuhkan waktu sekitar 4 jam.

Bagaimana cara termurah menuju Melaka?

Pertama-tama saya menuju terminal bus yang lokasinya ada di Queen Street setelah sebelumnya sarapan dulu di foodcourt Kopitiam di deket Bugis (makan nasi+lauk+sayur seharga SGD 4.5). Cukup naik MRT lalu turun di Bugis Station. Keluar dari stasiun kita akan langsung memasuki Mall Bugis Junction. Ikutin aja jalan keluar lalu kita nyeberang jalan sampai memasuki Bugis Street yang rame banget toko jualan oleh-oleh. Sampe ujung Bugis Street, belok kanan, jalan lurus melewati 2x lampu merah, nah terminalnya ada di sebelah kiri jalan. Terminalnya kecil. Loket penjualan tiketnya cuman kayak loket semi-permanen dengan petugasnya uncle yang udah tua. Saya naik bus Causeway Link warna kuning menuju ke terminal JB Central (Johor Bahru) dengan harga tiket per orang SGD 3.3. Simpan tiketnya jangan sampe hilang karena tiket ini bakal kita perlukan lagi saat kita berpindah bus di imigrasi.



Menunggu sebentar, lalu bus pun berangkat. Bus ini gak pake nomor tempat duduk jadi kita bebas mau duduk di mana aja. Kira-kira setengah jam, bus pun memasuki area imigrasi Singapore. Disini kita harus turun dari bus untuk melewati proses imigrasi. Jangan lupa semua barang bawaan harus dibawa turun dari bus, karena bus yang kita naiki lagi nanti bakal berbeda. Abis turun bus, ikutin aja orang-orang yang naik ke lantai 2 untuk selanjutnya ngelewatin proses imigrasi keluar dari Singapore. Kelar imigrasi, kita turun lagi menuju ke area buat naik bus. Karena bus yang saya naiki tadi adalah bus Causeway Link, jadi saya antri di antrian yang ada tulisannya Causeway Link. Jangan salah tempat antri daripada musti ngulang antri lagi. Disini ada vending machine jualan minuman kaleng, jadi saya beli dulu buat ngabisin receh yang masih sisa dikit di dompet.

Setelah bus Causeway Link datang, saya naik lagi sambil nunjukin tiket yang tadi. Kalo tiketnya ilang kita bakal disuruh bayar lagi. Bus ini lalu nyeberang melewati selat untuk memasuki kota Johor Bahru. Welcome to Malaysia!

Busnya lalu masuk ke gedung imigrasi Malaysia. Prosesnya hampir sama kayak tadi. Di sini berhubung waktu itu saya kesana pas weekend, jadi konter imigrasinya ruame banget nget nget. Serasa lagi nonton konser saking ramenya. Saya ngabisin waktu 1 jam buat antri imigrasi disini. Setelah kelar proses imigrasi, turun lagi lalu naek bus lagi kayak tadi. Selanjutnya bus pun melaju menuju terminal JB Central. Kira-kira cuma 15-20 menit perjalanan, bus pun sampe juga di terminal.

Masuk ke terminal, ada banyak banget loket bus berbagai PO menuju berbagai destinasi di Malaysia, bahkan sampai ke Thailand juga ada. Untuk menuju ke Melaka ada banyak banget PO bus yang melayani perjalanan kesana. Saya memilih naik Causeway Link lagi. Harga tiketnya sampe ke Melaka MYR 22 atau cuma sekitar 70 ribuan aja. Masalahnya karena weekend rame banget, saya kebagian bus yang berangkat jam 5 sore. Jadilah saya musti nunggu sekitar 4 jam sampe bus berangkat. Damn.



Disini ada banyak tempat makan murah. Ada McD juga kalo mau nongkrong di ruangan AC. Cuman karena rame banget, jadi McDnya biasanya juga penuh. Saya ngabisin waktu buat nongkrong di foodcourt makan nasi briyani seharga MYR 8. Saya juga nyobain kursi pijat otomatis dengan harga MYR 5 per 20 menit. Lumayan ngilangin capek sih.

Akhirnya jam 5 dan bus pun siap berangkat. Busnya bagus, susunan kursinya 2-1 jadinya lega banget. Perjalanan menuju Melaka ditempuh sekitar 3 jam. Tapi lagi-lagi karena weekend, jadi saya sempet kena macet. Bus akhirnya sampe di terminal Melaka Sentral sekitar jam 9 malem.

Dari terminal Melaka Sentral, untuk menuju ke hostel yang sudah saya booking bisa menggunakan bus Panorama Melaka no. 17 yang menuju Stadhuys/Red Building. Masalahnya, karena udah malam jadi busnya sudah gak beroperasi lagi. Terpaksa akhirnya naek taxi. Biasanya naik taxi ongkosnya sekitar MYR 20, tapi karena udah malam, sopir taxinya pada gak mau kalo dibawah MYR 30. Yaudah deh akhirnya saya musti bayar segitu buat nyampe ke hostel. Sampe ke hostel, lagi-lagi saya kena sial. Pintu depan hostel digembok! Apa coba ada hostel pintunya digembok. Mana gak ada belnya lagi. Setelah ngetok2 pintu sambil teriak2 selama hampir 20 menit, akhirnya ada 1 orang yang turun bukain pintu. Hadehh.

Saya nginep di Lavender Guesthouse, ambil 1 bed di dormitory room selama 2 malam dengan harga MYR 44 atau sekitar 140ribu untuk 2 malam, include breakfast roti selai dan kopi/teh. Lumayan murah sih. Kamarnya bersih dan berAC, sekamar ada 6 bed yang waktu itu saya sekamar sama 2 orang bule, 1 orang India dan 1 orang China yang sudah berumur, tapi dia berani backpackeran sendirian keliling Asia. Padahal bahasa Inggrisnya gak lancar. Intinya traveling gak harus lancar bahasa Inggris deh pokoknya.

Lavender Guest House
Setelah istirahat sebentar dan mandi, saya keluar dari hostel buat nyari makan. Hostel ini deket banget sama Menara Taming Sari yang jadi salah satu ikonnya Melaka. Nyeberang jalan 1 kali juga sampe. De sebelah menara ada Mall Dataran Pahlawan yang gede. Cuman waktu itu mallnya udah tutup. Jadi saya beli makan mie goreng di kaki lima aja seharga MYR 5. Dibungkus aja buat makan di hostel. Balik hostel, makan malam, lalu saya lanjut istirahat bobo syantik.

Nite Melaka.

Pengeluaran Day 3:
- Sarapan : SGD 4.5
- Tiket bus : SGD 3.3
- Makan siang : MYR 8
- Tiket Bus Johor Bahru-Melaka : MYR 22
- Kursi Pijat : MYR 5
- Taxi : MYR 30
- Hostel 2 madam : MYR 44
- Makan malam : MYR 5

Total : SGD 7.8
           MYR 114

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Naik Bus dari Bangkok ke Pak Chong (Khao Yai National Park) - Backpackeran Keliling 3 Negara di Asia Tenggara (Vietnam, Kamboja, Thailand) 8 hari - Part 5

Sekitar jam 23:00 kami mendarat di Bangkok. Airport bus jam segitu udah gak ada, jadi kami terpaksa naik Grab Car meskipun lebih mahal. Meskipun udah tengah malam, kami memutuskan buat nginep di hostel di dekat Mo Chit bus terminal karen besok pagi kami mau langsung cabut naik bus menuju ke kota Pak Chong. Pak Chong ini adalah kota kecil sekitar 3 jam dari Bangkok, mirip kayak Puncak kalo di Jakarta. Ada apa saja di Pak Chong? Destinasi utamanya sih Khao Yai National Park, taman nasional yang guede dan luas banget. Ada air terjun, satwa liar, danau, gajah, rusa, monyet, dan lain-lain. Selain itu di Pak Chong juga banyak tempat wisata yang mirip-mirip di Puncak gitu. Ada resort bertema Eropa, kafe-kafe gaul, dan cem macem lainnya. Kami nyampe hostel di Bangkok sekitar jam setengah 1 malam. Langsung check ini (USD7/orang), bersih-bersih, lalu karena kelaparan saya pun langsung melipir beli rice box (THB35) di sevel seberang hostel. Setelahnya langsung istirahat, tidur yang cu

Mencoba Onsen, Pemandian Air Panas di Jepang - Mandi Bareng Rame-rame

Onsen, atau pemandian air panas, adalah salah satu budaya masyarakat Jepang. Mereka sepertinya hobi banget berendam air panas di onsen ini. Dan uniknya, tidak seperti masyarakat kita yang berendam di pemandian air panas menggunakan pakaian renang, masyarakat Jepang berendam air panas tanpa menggunakan apa-apa. Polos. Rame-rame bareng orang lain yang kenal maupun yang gak kenal. Absurd pokoknya. Saat backpackeran ke Jepang tahun lalu, saya berkesempatan mencoba pengalaman unik dan nyeremin ini. Kenapa nyeremin? Karena pemandian cowok dan cewek dipisah, jadi saya musti bugi bareng pria pria lainnya. Ohmaigod.... Ceritanya, saya booking penginapan di salah satu hotel kapsul di Tokyo. Namanya Asakusa Riverside Capsule. Lokasinya sih bagus, strategis banget. Tepat di samping sungai dan dekat pintu keluar stasiun Asakusa. Dari awal booking sih saya udah tau kalo hotel kapsul kamar mandinya sharing, tapi saya gak nyangka ternyata sharingnya model onsen Jepang mandi bebarengan begini.

Cara Menuju Sokcho dari Seoul

Annyeonghaseyo. Seoul yang merupakan ibukota negara Korea Selatan adalah kota tujuan utama traveler dari Indonesia. Tapi sebenarnya ada 1 kota kecil nan indah yang lokasinya tidak jauh dari Seoul. Berada di kaki pegunungan Seoraksan yang sangat indah serta memiliki pantai yang cantik, kita bisa menghabiskan waktu di laut dan gunung sekaligus pada hari yang sama. Kota itu bernama Sokcho. Seoraksan National Park How? Kalo dari Seoul, cara termudah menuju Sokcho adalah naik bus. Kita bisa langsung beli tiket bus menuju Sokcho di Dong Seoul Bus Terminal. Dari bandara Incheon, jika naik Seoul Metro (MRTnya Seoul) kita tinggal menuju ke Gangbyeon Station. Nah, Dong Seoul Bus Terminal ini lokasinya tepat di seberang station ini. Bangunannya gede, gak kayak terminal bus di Indonesia, jadi pas pertama kali kesana saya sempet nyasar juga. Tapi saya kasi liat fotonya disini biar lebih jelas yang mana bangunannya. Dong Seoul Bus Terminal Masuk ke gedung terminalnya, kita langsung ke