Langsung ke konten utama

HOSTEL REVIEW - Piece Hostel Sanjo Kyoto, Capsule Hotel Mewah dan Terjangkau

Ini adalah hostel termewah yang pernah saya coba.


Lokasi
Lumayan strategis, cukup jalan kaki sekitar 10 menit dari stasiun Karasuma Oike. Untuk mencapai stasiun ini juga mudah, cukup 1 kali jalan dari Kyoto Station tanpa perlu transit segala macem. Untuk lebih gampangnya, di websitenya udah disediakan map untuk mencapai hostel ini. Saya lampirkan juga disini. Selain itu, lokasinya juga dekat dengan Nishiki Market, salah satu pasar tradisional terbesar di Kyoto.


Fasilitas
Mulai dari lobby depan, kita disambut oleh pintu kaca otomatis yang juga bisa dibuka menggunakan kartu. Lobbynya minimalis dengan pencahayaan hangat, furniturnya baru, bersih, dan berasa mewah. Sambutan resepsionisnya ramah dengan bahasa Inggris yang fasih. Meskipun saat itu saya late check in sekitar jam 11-12 malam, resepsionisnya tetap ramah menyambut saya. Biasanya kan ada juga hostel yang kalo kita check in malam hari malah dijutekin yang jaga karena mengganggu waktu istirahat mereka. Ini sama sekali enggak. Saya dijelasin mengenai cara buka kunci kamar, lokasi kamar, lokasi shower room, lokasi common room dan jam breakfast serta kopi dan teh gratis 24 jam.

Masuk ke area kamar, saya booking 1 bed di dormitory room. Dormitory roomnya konsepnya seperti capsule hotel. Dibandingkan capsule hotel di Tokyo, disini spacenya lebih lega dan kasurnya jauh lebih empuk dan nyaman. Tempatnya bersih banget dan pendingin udaranya pas, gak terlalu dingin dan gak terlalu hangat. Di satu ruangan dormitory ini ada 10 bed. Masing-masing bednya ada korden untuk privasi, colokan stop kontak, lampu baca, gantungan baju, dan ada meja serta laci kecil di samping untuk menaruh barang bawaan. Ketinggian plafonnya juga cukup lega, jadi kita bisa duduk santai di kapsulnya tanpa takut kejedot. Ada locker juga untuk menyimpan barang-barang pribadi kita biar lebih aman.


Selain dormitory room, disini juga ada private room untuk 4 orang dan 2 orang, yang tentu saja harganya lebih mahal. Karena gak pesen kamar private, jadi saya ga tau sebagus apa kamarnya. Tapi saya ada fotonya untuk perbandingan buat yang pengen nyobain kamar private.

Private Room
Setelah itu saya lanjut bersih-bersih. Shower roomnya terletak di basement, satu lantai di bawah lobby. Ruangan showernya ada banyak banget, dan per kubik showernya juga lega, dengan pemisahan area untuk ganti baju dan shower boxnya terpisah, jadi kita bisa ganti baju tanpa kuatir dengan lantai yang basah. Di shower roomnya udah disediain sabun cair dan shampo. Air panasnya berfungsi lancar meskipun sudah larut malam, dan semburan airnya kenceng banget. Mantep lah pokoknya. Untuk toiletnya sendiri terpisah dari shower room dan ada di tiap lantai. Yang uniknya, di toilet ini ada sensor geraknya. Jadi lampunya bakal menyala secara otomatis kalo dia mendeteksi ada gerakan di dalam toilet. Jadi saat ga ada orang, lampunya bakal mati secara otomatis. Yang lucu, pas saya lagi pup di toilet dan jarang bergerak, lampunya tau-tau mati sendiri. Begitu saya gerak-gerak lagi, otomatis nyala sendiri. Canggih deh pokoke (ndeso).

Lanjut ke common room untuk santai dan makan. Ruangannya luas banget. Banyak meja makan, pantry super lega, dan banyak sofa untuk bersantai. Ada area outdoor juga dengan taman buat yang mau merokok. Seperti yang sudah diinfokan tadi, air minum, kopi dan teh tersedia 24 jam.


Pagi harinya, sarapan yang disajikan juga lebih mewah dibanding hostel pada umumnya. Biasanya kan breakfast cuma dapat roti tawar, tapi disini disajikan banyak jenis kue lainnya, seperti croissant dan lainnya yang saya gak tau namanya. Roti tawar beserta selainya tentu saja ada. Lumayan buat ganjel perut pagi hari. Peralatan makannya juga komplit. Piring, gelas, mug tersedia banyak banget. Jangan lupa cuci piring sendiri setelah dipakai ya.

Harga
Dengan segala kemewahan yang didapatkan, plus lokasinya yang strategis (ingat juga bahwa ini di Jepang), rasanya uang JPY2800 (sekitar Rp 350.000) per bed di dormitory room cukup pantas dikeluarkan. Namun jika ingin lebih berhemat, sebenarnya di Osaka (yang dekat dari Kyoto) banyak hotel murah seharga 100-200ribu per orang dengan fasilitas yang lebih minimalis. Tapi rasanya ga ada salahnya sekali-sekali memanjakan diri di hostel mewah kayak gini :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Naik Bus dari Bangkok ke Pak Chong (Khao Yai National Park) - Backpackeran Keliling 3 Negara di Asia Tenggara (Vietnam, Kamboja, Thailand) 8 hari - Part 5

Sekitar jam 23:00 kami mendarat di Bangkok. Airport bus jam segitu udah gak ada, jadi kami terpaksa naik Grab Car meskipun lebih mahal. Meskipun udah tengah malam, kami memutuskan buat nginep di hostel di dekat Mo Chit bus terminal karen besok pagi kami mau langsung cabut naik bus menuju ke kota Pak Chong. Pak Chong ini adalah kota kecil sekitar 3 jam dari Bangkok, mirip kayak Puncak kalo di Jakarta. Ada apa saja di Pak Chong? Destinasi utamanya sih Khao Yai National Park, taman nasional yang guede dan luas banget. Ada air terjun, satwa liar, danau, gajah, rusa, monyet, dan lain-lain. Selain itu di Pak Chong juga banyak tempat wisata yang mirip-mirip di Puncak gitu. Ada resort bertema Eropa, kafe-kafe gaul, dan cem macem lainnya. Kami nyampe hostel di Bangkok sekitar jam setengah 1 malam. Langsung check ini (USD7/orang), bersih-bersih, lalu karena kelaparan saya pun langsung melipir beli rice box (THB35) di sevel seberang hostel. Setelahnya langsung istirahat, tidur yang cu

Cara Naik Bus dari Singapore ke Melaka

Lagi jalan-jalan di Singapore lalu tiba-tiba bingung ga tau mau kemana karena saking kecilnya negara itu? Mending ke Melaka aja! Melaka adalah salah satu Heritage City di Malaysia. Lokasinya ga terlalu jauh dari Singapore. Pagi berangkat, siang udah nyampe. Naik apa? Naik bus aja yang murah meriah hore. Caranya gimana? Tenang, saya jelasin caranya step by step. Cara paling mudah adalah naik bus langsung dari Singapore ke Melaka. Tapi karena blog ini isinya traveling murah, jadi saya jelasin cara murahnya, tapi tetep nyaman. Pertama, kita naik MRT ke Bugis Station. Dari stasiun keluar aja nyeberang Victoria Street sampai ketemu Bugis Street. Sampai ujung setelah keluar dari Bugis Street, jalan aja ke arah kanan menyusuri Queen Street. Setelah melewati 2x lampu merah, akan ada satu pelataran tempat bus-bus parkir di sebelah kiri jalan. Naik aja ke bus Causeway Link jurusan JB Sentral (Johor Bahru Sentral) dengan bayar tiket SGD3,3. Sebenarnya kita bisa naik bus kota biasa dengan n

Rincian Biaya Trekking Annapurna Base Camp - Himalaya - Nepal

Total trip kami ke Nepal adalah 11,5 hari, termasuk perjalanan dari Indonesia ke Nepal. Total waktu trekking kami adalah 6 hari, dimulai dari Syauli Bazaar sampai ke ABC dan berakhir di Mutkhu. Biaya yang kami keluarkan selama trip, saya coba jabarkan seingat saya, karena sewaktu trekking saya gak terlalu mikir masalah duit, karena badan udah capek banget jadi males mikir. Lha wong pas lagi seger aja saya males ngitung, apalagi pas klenger. Perhitungan biaya ini berdasarkan kurs pada saat kami kesana. Hari pertama: Jakarta - Kuala Lumpur Kathmandu Pengeluaran: 1. Makan siang romantis kere di KLIA sepiring berdua - MYR18 (Rp 32.000/orang) 2. VOA - USD25 (Rp 345.000) 3. Taxi ke NTB - NPR700 dibagi 2 (Rp42.000/orang) 4. Biaya2 bikin permit - kurleb Rp550.000/orang 5. Penginapan di Thamel - USD13/room (Rp90.000/orang) 6. Makan malam di Thamel - kurleb Rp75.000/orang Total pengeluaran hari pertama : Rp1.134.000/orang Hari kedua: Kathmandu - Pokhara Pengeluaran: 1. Tiket