Namaste!
Masih berhubungan sama trip saya kemaren di Nepal. Karena saya termasuk salah satu manusia yang suka berlama-lama nongkrong di "ruang istirahat" alias "restroom" alias toilet, jadi kondisi toilet di destinasi tujuan menjadi salah satu pertimbangan saya saat milih tempat tujuan backpackeran. Males banget sih kalo toiletnya jorok kayak toilet umum SPBU di daerah terpencil yang sumber airnya saja sujauh.
Nah, sebelom berangkat trekking di Annapurna, saya tentunya udah browsing-browsing mengenai kondisi toilet di sana. Dan ternyata saya gak menemukan komplain dari netijen yang sudah pernah kesana. Jadi kesimpulan saya, toilet di Nepal cukup layak untuk digunakan. Dan surprisingly, ternyata toilet di ABC di 4130mdpl pun masih sangat layak loh.
Sewaktu saya masih di kota (Kathmandu dan Pokhara), toilet hotelnya sangat bersih. Klosetnya pakai model duduk semua meskipun saya cuma menginap di hotel murah 100ribuan per kamar. Kamar mandinya bersih dan ada shower buat cebok (kecuali di Hotel Angel Pokhara, gak ada shower ceboknya, jadi musti pake tisu). Toilet umum yang saya temukan di pinggir jalan pun cukup bersih. Beberapa toilet umum dibagi jadi 2, yaitu toilet Nepal dan 'Western Toilet'. Untuk toilet Nepal pakai WC jongkok, dan untuk Western Toilet dia pake WC duduk. Bebas pilih sesuai preferensi kenyamanan personal masing-masing.
Yang agak parah adalah toilet umum di jalanan antar-kota. Jadi pas saya naik bus dari Kathmandu menuju Pokhara, di tengah jalan kan busnya berhenti sebentar buat mampir ke toilet. Nah toilet umumnya ada yang cuma berupa 3 bilik kecil dari kayu berjejer di pinggiran jalan. Pintunya nutupnya gabisa rapet banget, klosetnya cuma berupa lubang kecil, dan gak ada airnya, jadi bau pesing puluhan manusia yang habis kencing disitu bercampur aduk. Untungnya itu kloset cuma khusus buat buang air kecil. Gak kebayang kalo ada yang berak disitu dan gak disiram. Tapi toilet umum yang jorok cuma satu itu aja. Toilet umum di rumah makan sangat layak dan bersih. Dan di Pokhara juga kondisinya bersih seperti pas di Kathmandu.
Pas trekking menuju Annapurna Base Camp, para trekker bisa ke toilet yang banyak tersedia di penginapan sepanjang jalur trekking. Rata-rata toiletnya cukup bersih, tergantung siapa orang yang make sebelumnya. Tapi toilet ini sering dibersihkan oleh staff penginapannya, jadi kebersihan cukup terjaga lah.
Hampir di semua penginapan sepanjang jalur trekking ABC tersedia 'western toilet' dengan wc duduk. Hanya segelintir penginapan kecil yang hanya menyediakan WC jongkok. Kebanyakan penginapan juga tersedia hot shower (dengan tambahan biaya). Kalo nemu penginapan yang hot showernya pake gas LPG, itu showernya bisa panas banget, enak banget mandi lama-lama di situ. Tapi kalo penginapannya pake Solar Cell buat manasin air, kadang-kadang air panasnya gak berfungsi terutama kalo pas mendung.
Intinya, jangan kuatir tentang toilet kalo mau trekking di Himalaya, karena fasilitasnya jauh lebih bagus dari gunung di Indonesia!
Masih berhubungan sama trip saya kemaren di Nepal. Karena saya termasuk salah satu manusia yang suka berlama-lama nongkrong di "ruang istirahat" alias "restroom" alias toilet, jadi kondisi toilet di destinasi tujuan menjadi salah satu pertimbangan saya saat milih tempat tujuan backpackeran. Males banget sih kalo toiletnya jorok kayak toilet umum SPBU di daerah terpencil yang sumber airnya saja sujauh.
Nah, sebelom berangkat trekking di Annapurna, saya tentunya udah browsing-browsing mengenai kondisi toilet di sana. Dan ternyata saya gak menemukan komplain dari netijen yang sudah pernah kesana. Jadi kesimpulan saya, toilet di Nepal cukup layak untuk digunakan. Dan surprisingly, ternyata toilet di ABC di 4130mdpl pun masih sangat layak loh.
Sewaktu saya masih di kota (Kathmandu dan Pokhara), toilet hotelnya sangat bersih. Klosetnya pakai model duduk semua meskipun saya cuma menginap di hotel murah 100ribuan per kamar. Kamar mandinya bersih dan ada shower buat cebok (kecuali di Hotel Angel Pokhara, gak ada shower ceboknya, jadi musti pake tisu). Toilet umum yang saya temukan di pinggir jalan pun cukup bersih. Beberapa toilet umum dibagi jadi 2, yaitu toilet Nepal dan 'Western Toilet'. Untuk toilet Nepal pakai WC jongkok, dan untuk Western Toilet dia pake WC duduk. Bebas pilih sesuai preferensi kenyamanan personal masing-masing.
Yang agak parah adalah toilet umum di jalanan antar-kota. Jadi pas saya naik bus dari Kathmandu menuju Pokhara, di tengah jalan kan busnya berhenti sebentar buat mampir ke toilet. Nah toilet umumnya ada yang cuma berupa 3 bilik kecil dari kayu berjejer di pinggiran jalan. Pintunya nutupnya gabisa rapet banget, klosetnya cuma berupa lubang kecil, dan gak ada airnya, jadi bau pesing puluhan manusia yang habis kencing disitu bercampur aduk. Untungnya itu kloset cuma khusus buat buang air kecil. Gak kebayang kalo ada yang berak disitu dan gak disiram. Tapi toilet umum yang jorok cuma satu itu aja. Toilet umum di rumah makan sangat layak dan bersih. Dan di Pokhara juga kondisinya bersih seperti pas di Kathmandu.
Pas trekking menuju Annapurna Base Camp, para trekker bisa ke toilet yang banyak tersedia di penginapan sepanjang jalur trekking. Rata-rata toiletnya cukup bersih, tergantung siapa orang yang make sebelumnya. Tapi toilet ini sering dibersihkan oleh staff penginapannya, jadi kebersihan cukup terjaga lah.
Rata-rata toilet di jalur trekking ABC kayak gini. |
Hampir di semua penginapan sepanjang jalur trekking ABC tersedia 'western toilet' dengan wc duduk. Hanya segelintir penginapan kecil yang hanya menyediakan WC jongkok. Kebanyakan penginapan juga tersedia hot shower (dengan tambahan biaya). Kalo nemu penginapan yang hot showernya pake gas LPG, itu showernya bisa panas banget, enak banget mandi lama-lama di situ. Tapi kalo penginapannya pake Solar Cell buat manasin air, kadang-kadang air panasnya gak berfungsi terutama kalo pas mendung.
Intinya, jangan kuatir tentang toilet kalo mau trekking di Himalaya, karena fasilitasnya jauh lebih bagus dari gunung di Indonesia!
meski begitu tapi toiletnya bersih juga ya..
BalasHapus