Sekitar awal Oktober tahun 2018, sesuai judul, saya dapet kesempatan buat jalan-jalan keliling 3 kota di Cina. Ketiga kota ini ada di provinsi Guangdong yang lokasinya deket sama Hongkong dan Macao. Bahkan dari kota Zhuhai kita bisa langsung ngeliat Macao di kejauhan. Trip kali ini saya enggak backpackeran, karena ini bisa dibilang adalah business trip. Saya (lagi-lagi) ikut menjadi kameramen salah satu food vlogger (Nex Carlos) selama trip keliling Guagdong ini.
Trip ini kami ikut dalam rombongan salah satu travel agent (Ayo Travelink Club) yang sedang ada promo trip murah ke China. Cuman Rp 2.999.000 sudah termasuk tiket pesawat, hotel berbintang selama 3 malam, transportasi keliling kota, dan makan full 3x sehari. Murah banget sih. Jarang-jarang kan saya traveling nginepnya di hotel berbintang :p
Hari pertama, trip dimulai dari Terminal 3 bandara Soekarno Hatta. Kami naik pesawat dari maskapai Shenzen Airlines. Pesawatnya berangkat jam 3 subuh. Saat itu kami satu pesawat bareng rombongan atlet paragames asal Korea Utara yang mau balik ke negaranya. Unik juga sih bisa ngeliat orang-orang Korea Utara, karena selama ini jarang bisa liat mereka secara langsung. Yang saya liat, selama menunggu di bandara mereka sama sekali gak ada yang main hape. Semuanya asik ngobrol sama temen-temennya.
Pesawatnya delay sekitar 1-2 jam. Perjalanan menuju Shenzen sekitar 5 jam. Kami sampai di Shenzen International Airport sekitar jam 10 atau 11 waktu setempat. Skip skip ngelewatin imigrasi lancar jaya, lalu kami dijemput oleh Tour Guide kami bernama Koh Ayong. Dia orang lokal sini, tapi lancar bahasa Indonesia karena emang kerjaannya jadi Tour Guide. Kami lalu dijemput oleh mobil van gede yang bakal mengantar kami keliling kota. Mobil ini jenisnya sama kayak mobil travel Jakarta-Bandung, jadi lumayan gede.
Shenzen International Airport |
Karena delay jadi dari airport kami langsung makan siang dulu di sebuah restoran Chinese food entah di daerah mana. Makanan yang sudah include selama trip ini hampir semuanya mirip. Kami makan di meja makan bulat yang bisa diputer itu, cina banget pokoknya. Menu makanannya juga kecina-cinaan, ya namanya juga di Cina. Hampir setiap makan ada menu bebek panggang, ayam panggang, seafood dan beberapa lainnya yang saya gatau namanya. Babi enggak ada karena di trip ini makanannya halal. Kalo pengen makan babi musti beli sendiri.
Makan cuy! |
Kelar makan kami lanjut ke destinasi pertama, yaitu Sun Yat Sen Memorial Museum, atau Memorial Hall, atau apalah saya lupa namanya. Beginilah gak enaknya ikut tour, karena saya udah tau beres, jadinya saya gak riset sama sekali mengenai destinasi tujuan. Cuma dateng-foto2-pulang. Intinya disini ada museum gede (yang saya gak masuk karena waktunya mepet) dan rumah bekas kediaman Sun Yat Sen. Siapa itu Sun Yat Sen? Kalo gatau bisa gugel dulu ya gans.
Selanjutnya kami menuju ke kota Zhuhai. Tujuan pertama kami di kota ini adalah Zhuhai Opera House --ini saya tau dari gugel, karena Tour Guide kami malah gatau nama tempat ini :(-- Disini kami cuma foto-foto dan jalan-jalan sebentar di pusat perbelanjaannya. Setelah itu langsung naik ke mobil lagi dan lanjut ke suatu bukit batu untuk melihat pemandangan kota Zhuhai dari atas. Untuk naik ke atas bukit kita harus naik cable car yang bayar lagi sekitar 100ribu per orang. Dari atas kita bisa melihat landscape kota Zhuhai dan kalo beruntung mungkin bisa keliatan Hongkong/Macao di kejauhan kalo pas cerah. Untuk turunnya kita enggak naik cable car lagi tapi naik semacam roller coaster kecil yang meluncur sepanjang bukit sampai ke bawah. Lumayan seru.
Zhuhai Opera House |
Zhuhai Landscape |
Dari situ kami lanjut melihat patung mermaid yang ada di pinggir pantai. Ini jujur gak bagus sama sekali. Cuma patung di pinggir laut, mana patungnya juga enggak gede. Tapi yaudah lah namanya juga ikut tur. Setelah itu barulah kita lanjut ke hotel untuk check in dan makan malam. Makan malamnya masih sama kayak makan siang yang makanannya kecina-cinaan juga. Untuk hotelnya kami nginep di Landmark Hotel Zhuhai. Hotelnya bagus, mewah, dan kayaknya mahal kalo kita nginep tanpa ikut tur. Kayaknya sih bintang 4 kalo liat dari kemewahannya. Kalo jalan sendiri sih saya gak mungkin deh nginep disini :((
Udah-cuma-begini-doang tapi jadi obyek wisata |
Malam harinya, karena sudah acara bebas jadi kami jalan-jalan di sekitar hotel. Disini banyak banget pertokoan dan street food. Ada mall juga tapi kami engga mampir karena udah mau tutup. Tapi pertokoan pinggir jalan juga udah kayak mall. Banyak toko elektronik dan fashion. Ada miniso juga, barangnya beda sama miniso disini, dan beberapa ada yang lebih bagus lagipula murah. Street food disini rata-rata standar, tapi ada 1 yang benar-benar unik, yaitu stink tofu alias tahu busuk. Tahu yang dibiarkan busuk berhari-hari lalu dimasak ulang terus dimakan, dan baunya itu pesing banget, sampe saya kira banyak yang pipis sembarangan, eh ternyata bau makanan. Tapi saya gak nyicipin. Gak berani. Yang suka makanan ekstreme mungkin boleh dicoba, karena ini salah satu makanan khas di daerah ini.
Komentar
Posting Komentar