Langsung ke konten utama

Annapurna Base Camp Trek - Day 8 - Kembali ke Pokhara, Kembali ke Peradaban



Namaste!


Setelah 6 hari berkutat di tengah pegunungan Himalaya tanpa tersentuh sinyal internet, akhirnya hari ini kami bakal balik ke Pokhara, dimana sinyal WiFi tersedia gratis. FYI sebenernya di tiap lodge selama trekking ada WiFi. Tapi bayar. Sebagai traveller yang menjunjung tinggi prinsip ekonomi (alias pelit), alhasil kami gak pake WiFi sama sekali selama trekking.

Pagi ini kami lebih santai, leha-leha bangun siang sekitar jam 7, lalu turun dan pesen sarapan di dining roomnya yang udah sepi. Kami pesen simple breakfast set dengan toast dan kopi, lalu karena kurang kenyang kami pesen lagi roti khas Nepal yang saya lupa namanya. Sebenernya gak kenyang sih, tapi lumayan buat ganjel perut aja karena trek hari ini cukup singkat.

Setelah check out, dari Jhinu kami lanjut menyusuri trek menuju Mutkhu, tempat dimana para Jeep mangkal buat ngangkut penumpang menuju Nayapul atau bahkan langsung menuju Pokhara. Di tengah trek, kami bertemu sepasang suami-istri dari Jerman-Poland bernama Lucas and Anna yang sama-sama mau balik ke Pokhara. Awalnya mereka berniat trekking melewati New Bridge menuju Syauli Bazar (yang lebih jauh dibandingkan menuju Mutkhu). Tapi akhirnya mereka ngikut kami menuju Jeep terminal di Mutkhu. FYI Mutkhu ini ternyata banyak trekker yang belum tau keberadaannya. Kebanyakan trekker mengambil trek bawah menyusuri sungai Modi Khola, yang mana bisa menghabiskan waktu 2-3x lipat dibanding kalo naik Jeep sampe ke Mutkhu. Jadi buat yang mau trekking menuju ABC, saran saya adalah langsung aja naik Jeep dari Nayapul menuju Mutkhu.

Dari Jhinu sampe ke Mutkhu cuma sekitar 2 jam. Treknya berupa turunan dari Jhinu sampe ke sungai di bawah bukit, lalu naik menanjaki bukit yang curam, sampai memutari bukit dimana Mutkhu berada. Sampe di Mutkhu, kami ngaso bentar di warung terminal sambil nunggu Jeepnya penuh. Jeep disini biayanya NPR7000/Jeep (muat 7 orang) sampai ke Pokhara. Kalo mau murah, musti ngetem dulu nunggu Jeepnya penuh. Karena kami sudah ber-4, kami tinggal nunggu 3 penumpang lagi. Setelah Jeep penuh, barulah Jeep berangkat. Jadi kami bayar NPR1000/orang. Cukup murah sih karena langsung nyampe Pokhara.

Loket tiket Jeep di Mutkhu
Jeep

Perjalanan dari Mutkhu sampe Pokhara kami tempuh hampir 3 jam, karena di beberapa titik sempat macet. Di tengah jalan, Jeep berhenti dulu di Birethanti untuk pemeriksaan permit yang terakhir. Setelahnya, langsung ngebut nyampe Pokhara.




Kami nyampe di Pokhara sekitar jam 3 sore, dan kami belum booking hotel sama sekali untuk hari ini karena ga punya akses internet. Sebenernya kami sudah booking di Hotel Diplomat buat esok hari. Berhubung waktu trekking kami ternyata lebih cepat dibanding perkirraan awal, jadilan kami nyampe Pokhara sehari lebih cepat. Akhirnya kami memutuskan buat nyoba check in di Hotel Diplomat lagi, siapa tau masih ada kamar kosong buat malam ini. Ternyata setelah sampe disana, hotelnya udah penuh. Untung hotel di sebelahnya masih ada kamar kosong, jadi kami nginep di hotel persis di sebelah Hotel Diplomat. Kami dapat kamar dengan tarif USD11/malam.

Kelar check in dan beres-beres plus bersih-bersih, kami istirahat bentar di kamar sambil konekin hape ke WiFi. Dan notifikasi chat pun langsung menyerbu. Setelah sibuk bales-balesin chat yang bejibun, kami lanjut keluar cari makan. Makan sore ini cukup mevvah. Kami makan di salah satu restoran Jepang di pinggir jalan Pokhara. Saya pesen seporsi ramen (karena bosen ngerasain kare terus) yang harganya kalo dirupiahin sekitar 60-70 ribu. Standar Jakarta sih harganya. Dagingnya juga lumayan banyak, jadi worth it lah. Pembalasan dendam karena selama trekking makan nasi goreng mulu.

Lakeside Street di Pokhara yang banyak resto, kafe dan toko oleh-oleh.

Guguk disini mah bebas.

Salah satu toko oleh-oleh khas Nepal

Malamnya, kami cari makan di lakeside Pokhara lagi. Setelah menyusuri jalan yang banyak restoran dan kafe mahal, kami menemukan KFC! Ini adalah resto franchise international pertama yang kami temui di Nepal. Jadi tanpa pikir panjang kami langsung masuk aja, karena KFC pasti cocok lah di lidah kami orang Indonesia. Eh, ternyata KFC disini juga mengandung unsur kare. Ayamnya sih normal, tapi nasinya pake nasi kare khas India. Sebenernya enak, cuman bosen aja tiap hari makan makanan mengandung kare :(
Abis makan KFC, kami menyusuri sepanjang jalan Lakeside sambil liat-liat toko oleh-oleh. Baru liat-liat aja, belom beli. Kami juga mampir ke mini market buat beli air mineral botol plus cemilan. FYI, air mineral disini harganya beda-beda. Yang kemasan 1 liter itu kami nemu yang paling murah NPR25. Toko kelontong yang kecil dan agak kotor biasanya lebih murah dibanding mini market yang lebih besar. Tapi meskipun tokonya kotor, airnya tetep bersih kok karena kan kemasannya masih segel.



KFC nasi kare.

Banyak guguk unyu disini yang badannya gede-gede.

Kami balik ke Kathmandu esok lusa, jadi besok kami masih punya waktu seharian buat eksplore Pokhara. Adios!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Naik Bus dari Bangkok ke Pak Chong (Khao Yai National Park) - Backpackeran Keliling 3 Negara di Asia Tenggara (Vietnam, Kamboja, Thailand) 8 hari - Part 5

Sekitar jam 23:00 kami mendarat di Bangkok. Airport bus jam segitu udah gak ada, jadi kami terpaksa naik Grab Car meskipun lebih mahal. Meskipun udah tengah malam, kami memutuskan buat nginep di hostel di dekat Mo Chit bus terminal karen besok pagi kami mau langsung cabut naik bus menuju ke kota Pak Chong. Pak Chong ini adalah kota kecil sekitar 3 jam dari Bangkok, mirip kayak Puncak kalo di Jakarta. Ada apa saja di Pak Chong? Destinasi utamanya sih Khao Yai National Park, taman nasional yang guede dan luas banget. Ada air terjun, satwa liar, danau, gajah, rusa, monyet, dan lain-lain. Selain itu di Pak Chong juga banyak tempat wisata yang mirip-mirip di Puncak gitu. Ada resort bertema Eropa, kafe-kafe gaul, dan cem macem lainnya. Kami nyampe hostel di Bangkok sekitar jam setengah 1 malam. Langsung check ini (USD7/orang), bersih-bersih, lalu karena kelaparan saya pun langsung melipir beli rice box (THB35) di sevel seberang hostel. Setelahnya langsung istirahat, tidur yang cu

Mencoba Onsen, Pemandian Air Panas di Jepang - Mandi Bareng Rame-rame

Onsen, atau pemandian air panas, adalah salah satu budaya masyarakat Jepang. Mereka sepertinya hobi banget berendam air panas di onsen ini. Dan uniknya, tidak seperti masyarakat kita yang berendam di pemandian air panas menggunakan pakaian renang, masyarakat Jepang berendam air panas tanpa menggunakan apa-apa. Polos. Rame-rame bareng orang lain yang kenal maupun yang gak kenal. Absurd pokoknya. Saat backpackeran ke Jepang tahun lalu, saya berkesempatan mencoba pengalaman unik dan nyeremin ini. Kenapa nyeremin? Karena pemandian cowok dan cewek dipisah, jadi saya musti bugi bareng pria pria lainnya. Ohmaigod.... Ceritanya, saya booking penginapan di salah satu hotel kapsul di Tokyo. Namanya Asakusa Riverside Capsule. Lokasinya sih bagus, strategis banget. Tepat di samping sungai dan dekat pintu keluar stasiun Asakusa. Dari awal booking sih saya udah tau kalo hotel kapsul kamar mandinya sharing, tapi saya gak nyangka ternyata sharingnya model onsen Jepang mandi bebarengan begini.

Cara Menuju Sokcho dari Seoul

Annyeonghaseyo. Seoul yang merupakan ibukota negara Korea Selatan adalah kota tujuan utama traveler dari Indonesia. Tapi sebenarnya ada 1 kota kecil nan indah yang lokasinya tidak jauh dari Seoul. Berada di kaki pegunungan Seoraksan yang sangat indah serta memiliki pantai yang cantik, kita bisa menghabiskan waktu di laut dan gunung sekaligus pada hari yang sama. Kota itu bernama Sokcho. Seoraksan National Park How? Kalo dari Seoul, cara termudah menuju Sokcho adalah naik bus. Kita bisa langsung beli tiket bus menuju Sokcho di Dong Seoul Bus Terminal. Dari bandara Incheon, jika naik Seoul Metro (MRTnya Seoul) kita tinggal menuju ke Gangbyeon Station. Nah, Dong Seoul Bus Terminal ini lokasinya tepat di seberang station ini. Bangunannya gede, gak kayak terminal bus di Indonesia, jadi pas pertama kali kesana saya sempet nyasar juga. Tapi saya kasi liat fotonya disini biar lebih jelas yang mana bangunannya. Dong Seoul Bus Terminal Masuk ke gedung terminalnya, kita langsung ke