3.1 Sensoji Temple
Kami menghabiskan waktu sekitar 1 jam disini. Agar tidak ketinggalan bus menuju Kawaguchiko kami segera kembali ke Hotel untuk mengambil tas, lalu beranjak ke Shinjuku Station naik kereta. Sampai di Shinjuku Station masih ada sekitar 1 jam sebelum bus berangkat. Kami menitipkan tas terlebih dulu di locker penyimpanan biar gak ribet pas di Kawaguchiko. Biayanya sekitar 400 yen per locker ukuran besar. Lanjut cari makan dulu, ternyata disini karena masih pagi rupanya belum banyak tempat makan yang buka. Jadilah kami hanya beli waffle di depan Shinjuku Station dengan harga (kalo ga salah) 200 yen. Lumayan buat ganjel perut.
Bangun pagi-pagi jam setengah 6, bersih bersih badan sebentar lalu packing. Setelah beres packing, kami mulai berangkat menuju Sensoji Temple sekitar pukul 6.30. Tas kami tinggal dulu di hotel. Dari hotel menuju Sensoji Temple sangat dekat. Tinggal nyeberang perempatan di depan hotel lalu maju sedikit maka akan kelihatan Kaminarimon Gate dengan warna merah yang mencolok dan lampion merah raksasa bergantungan di depannya. Masuk melewati gate tersebut dan kami pun memasuki jalan setapak bernama Nakamise Street yang penuh pertokoan di kanan-kirinya. Sayangnya karena kami datang terlalu pagi jadi toko yang sudah buka bisa dihitung dengan jari. Anyway karena kami juga tidak berniat untuk belanja, jadi kami jalan terus melewati Nakamise sampai ke gerbang masuk ke Sensoji Temple.
Keliatan Tokyo Sky Tree di kejauhan |
Disini ada gerbang dengan lampion merah raksasa lagi. Setelah foto-foto, kami masuk ke area kuil. Disini ada ramalan ala Jepang. Pengunjung bisa mengambil kertas ramalan dengan membayar 100 yen. Setelah keluar ramalannya, kertas tersebut bisa diikat di gantungan yang tersedia, kelihatannya sih agar ramalan baik bisa terwujud. Ada juga air mancur kecil untuk membersihkan diri kita sebelum masuk ke kuil. Disini kami melihat banyak warga Tokyo yang berdoa di kuil sebelum berangkat kerja. Ada juga penduduk lansia yang bersantai di sekitar kuil sambil mengobrol dan beberapa orang yang mengajak anjingnya berjalan-jalan.
Petugas di Sensoji membersihkan abu di tempat sembahyang |
Kami menghabiskan waktu sekitar 1 jam disini. Agar tidak ketinggalan bus menuju Kawaguchiko kami segera kembali ke Hotel untuk mengambil tas, lalu beranjak ke Shinjuku Station naik kereta. Sampai di Shinjuku Station masih ada sekitar 1 jam sebelum bus berangkat. Kami menitipkan tas terlebih dulu di locker penyimpanan biar gak ribet pas di Kawaguchiko. Biayanya sekitar 400 yen per locker ukuran besar. Lanjut cari makan dulu, ternyata disini karena masih pagi rupanya belum banyak tempat makan yang buka. Jadilah kami hanya beli waffle di depan Shinjuku Station dengan harga (kalo ga salah) 200 yen. Lumayan buat ganjel perut.
3.2 Kawaguchiko
Bus ke Kawaguchiko berangkat tidak di Shinjuku Stationnya, melainkan di seberangnya, dekat dengan Yodobashi Camera. Oleh petugasnya nanti akan dijelaskan cara menuju kesana. Waktu itu kami bahkan digambarkan denah lokasinya oleh mereka. Busnya berangkat tepat waktu (well, sebenarnya agak molor sekitar 5 menit). Perjalanan sekitar 2 jam, pada awalnya kami disuguhi pemandangan biasa-biasa saja karena selepas Tokyo kami hanya melewati jalan tol, jadi pemandangannya ya begitu-begitu saja. Baru setelah mendekati daerah tujuan, pemandangannya berubah jadi lebih keren. Apalagi setelah kami melihat Gunung Fuji menjulang di kejauhan. Langsung heboh jepret sana-sini dari dalem bus. Busnya mampir sebentar di FujiQ Highland, sebuah theme park di kaki gunung Fuji untuk menurunkan penumpang yang tujuannya ke sini. Kami tidak mampir ke FujiQ dengan alasan efisiensi waktu dan biaya, toh kami juga akan mampir ke Universal Studio.
Setelah dari pemberhentian FujiQ, bus berhenti di tujuan akhirnya yaitu di Kawaguchiko Station. Ini adalah sebuah stasiun kereta. Dari sini kita belum bisa melihat pemandangan Gunung Fuji karena masih tertutup bangunan stasiun. Jadi kita harus naik bus lagi menuju Danau Kawaguchiko. Biaya naik bus sekitar 120 yen per orang sekali jalan. Perjalanan sekitar 15 menit dan kita akan diturunkan tepat di samping Danau Kawaguchiko. Pemandangan disini sangat indah dengan pegunungan yang mengelilingi danaunya. Ada banyak tempat makan di samping danau. Kami cari makan dulu disini, dan setelah muter-muter cari tempat makan murah, akhirnya kami makan di mini market Lawson. Beli mie instan cup dan gorengan, lumayan enak sih. Di Lawson ini tidak disediakan meja untuk makan, jadi kami terpaksa makan dengan ngemper di pinggir jalan. Hawanya dingin, makan mie cup panas, enak juga sih.
Lake Kawaguchiko |
Lake Kawaguchiko |
Setelah perut terisi, lanjut lagi untuk lihat Gunung Fuji. Disini cara lihatnya yaitu dengan naik cable car ke bagian atas bukit, sehingga pemandangan Gunung Fuji bisa keliahatan sangat jelas dari atas. Naik cable car dikenakan biaya 700 yen pp. Tiketnya jangan sampai hilang karena dibutuhkan untuk perjalanan baliknya.
Fuji |
Kami naik cable car sampai ke atas bukit. dari atas pemandangan gunung Fuji dan lake Kawaguchiko terhampar sangat indah. Di atas cukup ramai oleh wisatawan. Foto-foto dulu dengan background gunung Fuji. Waktu itu kami cukup beruntung karena cuaca cerah jadi gunung Fuji dapat terlihat dengan jelas sampai ke puncaknya. Saat menjelang pulang barulah puncaknya tertutup awan. Kami menghabiskan sekitar 1-2 jam disini. Foto-foto, muter-muter, dsb. Ada jalur trekking juga untuk yang mau mencoba.
Fuji |
Turun lagi naik cable car, naik bus lagi untuk ke Kawaguchiko Station. Bus kami untuk kembali ke Tokyo dijadwalkan sekitar jam 5 sore. Masih ada sekitar 1 jam sebelum bus berangkat. Kami menghabiskan waktu menunggu di stasiunnya sambil melihat-lihat souvenir di toko oleh-olehnya. Ini cuma lihat-lihat saja karena harganya mahal-mahal…..hiks….. Akhirnya bus kami untuk ke Tokyo datang. Perjalanan masih sama sekitar 2 jam untuk sampai ke Tokyo. Kami isi waktu di bus dengan tidur.
3.3 Shinjuku-Harajuku
Di Tokyo bus berhenti lagi di Shinjuku. Setelah ini jadwalnya adalah berangkat naik bus ke Osaka. Busnya masih lama, sekitar jam 12 malam. Jadi kami memutuskan untuk jalan-jalan dulu di Harajuku, sekalian cari makan.
Dari Shinjuku naik kereta ke Harajuku cukup dekat. Turun di Harajuku Station, begitu keluar langsung kelihatan Takeshita-dori, jalanan yang terkenal dengan anak-anak muda gaul Tokyo. Disini banyak toko Fashion ala Harajuku style. Awalnya kami mengira akan melihat banyak anak muda dengan dandanannya yang aneh-aneh ala Harajuku. Namun begitu sampai disana, karena sudah malam, ternyata sudah sepi dan banyak toko yang sudah siap-siap tutup. Yah nasib deh.
Salah satu sudut toko di Takeshita-Dori, Harajuku |
Kami mampir bentar ke Daiso di bagian depan Takeshita-dori. Daiso ini adalah toko serba 100 yen. Hampir semua barang disini harganya cuma 100 yen alias cuma sekitar 11ribu rupiah. Ada banyak sekali barang-barang menarik yang bisa dijadikan oleh-oleh disini. Tapi karena perjalanan masih panjang jadi kami disini hanya melihat-lihat saja. Dari Daiso kami lanjut menelusuri Takeshita Dori sampai berujung ke jalan raya di ujung satunya. Kalau kita seberagi jalan itu barulah kita akan sampai ke Harajuku Street. Di Harajuku ini malah lebih sepi lagi. Kami muter-muter di dekat situ sambil cari tempat makan, akhirnya nemu satu restoran gyudon ala-ala Yoshinoya gitu. Namanya Sukiya. Menunya ada yang enak banget, rice bowl dengan daging sapi yang banyak plus keju mozarella di atasnya. Harganya kalo gak salah 430 yen. Waktu itu lagi ada promo upsize, jadi kita pesan menu ukuran medium dapatnya ukuran besar. Rasanya mantap, kejunya gak bikin eneg. Di Jakarta juga ada resto Sukiya di Aeon Mall Alam Sutera, tapi saya pernah coba dan rasanya beda. Gak seenak yang di Jepang. Lagipula nasi yang digunakan juga berbeda, nasi Jepang lebih lengket dan gurih, jadi gampang dimakan pakai sumpit. Enaknya makan di Jepang ini adalah: minumnya gratis! Selama kami makan di Jepang kami gak pernah beli minum karena di setiap tempat makan selalu disediakan minum gratis. Kebanyakan ocha dingin, tapi ada juga yang cuma air putih dingin. Jadi lebih ngirit karena gak perlu keluar uang untuk beli minum. Bahkan kalau makan Yoshinoya disini lebih murah daripada di Jakarta karena gak perlu beli minum.
Kenyang makan, kami jalan balik ke Harajuku Station untuk menuju ke Shinjuku lagi.
Lokasi boarding Willer Express Bus yang akan kami naiki menuju Osaka berada di Sumitomo Building, di daerah Shinjuku. Lokasinya sedikit jauh dari Shinjuku Station. Di website resmi Willer Express ada petunjuk cara mencapai lokasi tersebut, namun kami juga menggunakan bantuan Google Maps agar lebih pasti. Dari Shinjuku Station kami harus menyeberang jalan terlebih dulu, menyusuri trotoar yang sudah sepi karena sudah hampir jam 11 malam, lalu akhirnya sampai di depan gedung Sumitomo. Gedung ini adalah sebuah gedung perkantoran pencakar langit yang cukup megah. Kantor Willer Express ada di lantai dasarnya. Di depan gedung ada seorang petugas Willer yang membantu calon penumpang yang biasanya kebingungan mencari lokasinya.
Masuk ke kantor Willer, kami check-in terlebih dahulu, lalu menunggu bus berangkat sekitar jam 12 lebih. Kami beli roti dulu untuk bekal di perjalanan. Saya juga mampir ke toilet dulu biar perut gak berontak di jalan nanti. Setelah waktu yang ditentukan, bus pun berangkat diiringi hujan rintik-rintik. Bus yang kami naiki merupakan sebuah bus double-decker. Kami dapat tempat di lantai atas. Busnya bersih dan cukup nyaman, namun karena kami pesan tiket harga termurah, yah maklum aja kalo tempatnya sempit. Di masing-masing kursi ada colokan listrik untuk ngecharge hp. Toilet busnya di lantai bawah juga bersih banget meskipun kecil. Setelah berjalan sekitar 1-2 jam, bus berhenti sejenak di daerah luar kota di semacam rest area. Di sini ada semacam supermarket juga untuk beli cemilan dan minuman. Bisa mampir ke toilet juga. Bus berhenti disini sekitar 15-20 menit, lalu melanjutkan perjalanan lagi ke Osaka. Kami tertidur pulas selama perjalanan ke Osaka.
Pengeluaran hari ketiga:
Sewa locker : 400 yen
Waffle : 200 yen
Bus ke Lake Kawaguchiko : 240 yen
Makan siang di Lawson : 300 yen
Cable car : 700 yen
Makan malam Sukiya : 430 yen
Roti bekal : 200 yen
Komentar
Posting Komentar