Bus Willer Express mulai memasuki Osaka sekitar jam 7 pagi. Lokasi pemberhentian kami adalah di Universal Studio Osaka. Sebelum ke sana, bus terlebih dahulu menurunkan penumpang di pemberhentian Umeda Sky Building. Gedung ini adalah salah satu landmark terkenal di kota Osaka. Kita bisa naik sampai ke atasnya untuk melihat pemandangan kota Osaka dari ketinggian. Tapi lagi-lagi karena waktunya mepet, kami tidak sempet mampir ke sini.
Setelah dari Umeda Sky Building, bus langsung menuju ke Universal Studio Osaka yang ternyata lokasinya tidak terlalu jauh dari situ. Bus berhenti di tempat parkir Universal Studio sekitar jam 8.30, lalu semua penumpang diturunkan. Dari tempat parkir menuju gerbang masuk Universal Studio tidak terlalu jauh. Ada yang sedikit aneh di sini. Di pelataran parkir kami lihat banyak sekali cacing tanah yang mati. Ada yang tahu kenapa?
Sebelum masuk ke Universal Studio, kami mampir ke toilet di depannya terlebih dulu buat bersih-bersih badan. Maklum terakhir mandi kan kemarin pagi. Disini juga ga bisa mandi, jadi cuma cuci muka, sikat gigi dan bersih-bersih seadanya. Lalu kami titip tas di locker yang ada persis di depan toilet. Sewa locker 500 yen untuk ukuran besar. Nah, di locker dan toilet ini kami lihat banyak banget anak muda Jepang yang pake kostum aneh-aneh. Ada yang jadi minion, jadi setan, hantu, suster ngesotnya Silent Hill, berdandan ala murid Hogwarts, bahkan sampai ada yang jadi angsa. Rupanya karena masih suasana Halloween, jadi pengunjung datang ke situ dengan kostum keren masing-masing. Selama bulan Oktober-November ini, di Universal Studio ada tambahan beberapa atraksi dan wahana bertema horor. Jadi buat penggemar horor saya rekomendasikan untuk mampir ke Universal Studio pas bulan-bulan ini. Yang di Singapore juga ada, jadi ga harus jauh-jauh ke Jepang.
Loket |
Lalu lanjut antri di loket untuk beli tiket siapkan dompet awas ada copet. Harga tiket 7400 yen per orang. Mahal ya. Tapi demi datang ke satu-satunya Hogwarts di Asia, gapapa deh. Lanjut masuk ke dalam setelah sebelumnya ambil peta theme parknya. Sialnya kami dapet peta yang bahasa Jepang, jadi agak-agak bingung juga. Masuk foto-foto dulu lalu kami lanjut antri untuk mendapatkan Timed Entry Ticket yang berguna untuk masuk ke area Harry Potter. FYI di area Harry Potter kita harus punya tiket Timed Entry tersebut (karena peminatnya sangat banyak, jadi harus dibatasi). Prosedurnya kita antri dulu untuk dapet tiketnya, nah di tiket itu nanti tertera waktu dimana kita diizinkan untuk masuk ke area Harry Potter. Per pengunjung hanya boleh masuk satu kali, tapi bebas mau berapa lama di dalam. Jadi kalo udah masuk gak bisa keluar-masuk lagi. Mending dipuas-puasin dulu di Harry Potter baru keluar nyoba wahana lainnya.
Setelah dapet Timed Entry Ticket, kami masih punya waktu sekitar 1 jam sebelum diperbolehkan masuk ke area Harry Potter. Kami antri dulu di wahana Jaws. Antrinya gak terlalu lama sekitar 15 menit. Ini wahananya kita naik kapal kecil gitu, ada pemandunya 1 orang cewek. Lalu kapal kita ceritanya diserang oleh hiu Jaws yang ganas, terus si pemandu itu bakal nolongin kita nembak-nembak si hiu pake senapannya. Lumayan seru.
Dari Jaws kami lanjut ke Harry Potter. Antri masuknya gak panjang tapi rame banget. Dari pintu masuk area Harry Potter menuju gerbang Hogsmeade (desa penyihir di cerita Harry Potter) merupakan jalan setapak yang dikelilingi pepohonan rindang. Di satu tempat sebelum gerbang Hogsmeade ada replika mobil Ford Anglia tua dari novel Harry Potter #2 yang bisa bergerak-gerak sendiri. Kami mampir dulu di sini numpang foto-foto, lalu lanjut memasuki Hogsmeade. Wilayah Hogsmeade didesain sangat menyerupai yang ada di filmnya, dengan bangunan-bangunan ala Eropa kuno lengkap dengan salju buatannya. Di sini ada macam-macam toko yang identik dengan di filmnya. Ada penjual Butterbeer, toko tongkat sihir Ollivander’s, Madam Puddifoots, Three Broomstick (disini jadi semacam restoran), Hog’s Head, toko sapu, bahkan sampai lokomotif Hogwarts Express juga ada disini.
Mobilnya Mr. Weasley |
Hogsmeade |
Kami lalu menuju ke wahana nomor 1 di sini, Harry Potter and the Forbidden Journey. Wahana ini letaknya ada di kastil Hogwarts. Wahana ini semacam roller coaster 4D yang mainnya pake kacamata 3D, serupa dengan wahana Transformer di Universal Studio Singapore. Nah, disini antrinya luar biasa panjang. Kami antri hampir 2 jam hanya buat naik satu wahana ini. Untungnya tempat antriannya dibuat dengan menarik sehingga waktu ngantri bisa sambil foto-foto. Antriannya mengular melewati area pelataran hogwarts di pinggir danau, memasuki ruang kelas Herbology di rumah kaca, sampai akhirnya memasuki gedung Hogwarts. Setelah antri, kita akan dibawa petugas memasuki ruang locker untuk menitipkan barang-barang bawaan kita, gratis. Kita dilarang membawa apa-apa karena dikhawatirkan bakal jatuh saat naik wahananya. Sebenarnya smartphone juga tidak boleh dibawa, tapi saya lihat beberapa orang juga tetap pada bawa smartphonenya masing-masing. Setelah itu kami lanjut naik ke wahananya. Ini sumpah keren banget. Tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Sialnya, saat di tengah jalan tiba-tiba wahananya berhenti. Mati lampu atau ada kesalahan teknis gitu. Lalu kereta kami lanjut menyusuri rel dengan kondisi wahana masih mati dan sunyi. Untungnya kami diizinkan untuk naik sekali lagi oleh petugasnya. Yah, sisi positifnya kami naik 2x dengan hanya antri 1x.
Setelah wahana tersebut, kami cari makan. Dari pagi belum makan apa-apa. Sialnya lagi, di area Harry Potter ini hanya ada 1 restoran di Three Broomstick. Harganya mahal gila. Dan lagipula untuk makan di situ juga harus antri lagi. Apa boleh buat, daripada kami harus keluar cari makan, nanti kami ga bisa masuk ke Harrpy Potter lagi. Akhirnya kami makan di Three Broomstick setelah antri sekitar 15-20 menit. Menu yang saya pesan isinya potongan daging ayam dan pork ribs serta jagung. Harganya 2200 yen. Rasa? Biasa saja.
Setelah kenyang, kami lanjut naik roller coaster kecil di samping Hogwarts. Roller Coaster ini temanya Hippogriff. Tempatnya ada di dekat pondoknya Hagrid, di samping Forbidden Forest. Antrinya panjang, hampir 1 jam, mainnya cuma 1-2 menit udah kelar.
Dari roller coaster kami lalu menyusuri toko-toko di Hogsmeade untuk lihat-lihat. Semua aksesoris disini official dan kualitasnya bagus. Harga tentu saja cukup mahal. Yang menarik ada macam-macam tongkat sihir milik karakter-karakter yang terkenal, lalu ada pula replika Firebolt ukuran 1:1, satu set bola Quidditch, seragam pesta dansa Turnamen Triwizard, Buku Monster tentang Monster, dll. Keren-keren semua astagaaahhh........
Hari sudah menjelang sore, kami keluar dari area Harry Potter untuk naik wahana lainnya. Kami muter-muter lalu naik wahana Spiderman yang antrinya hampir 1 jam. Kami juga masuk ke wahana The Ring. Di sini ada Sadako yang muncul nakut-nakutin penonton. Malam harinya, ada zombie-zombie yang dilepas di jalanan untuk nakutin pengunjung. Ini menariknya, ada beberapa kru yang berpura-pura jadi pengunjung, lalu dia diserang oleh salah satu zombie sampai mati. Bahkan ada yang dikeroyok oleh beberapa zombie sampai kepalanya putus. Lalu tiba-tiba muncul sekumpulan polisi yang memburu zombie-zombie itu. Keren euy. And then di tengah-tengah street attraction itu, tiba-tiba para zombie berkumpul di tengah jalan, lalu mereka ngedance diiringi musik.
4.2 Osaka
Oke, sudah malam dan capek dan kami belum check in hotel, kami memutuskan untuk menuju hotel. Ambil tas dulu di locker, keluar dari Universal Studio, kami berjalan menuju arah kanan dari pintu keluar menuju ke stasiun kereta Universal City. Sepanjang perjalanan menuju Universal City Station kami melewati deretan pertokoan terang benderang. Jalanannya sangat lebar dan penuh pejalan kaki. Kami sempat melihat street performance disini, yaitu seorang cowok Jepang yang berakrobat menggunakan tangga lipat. Sayangnya waktu itu saya lupa memotretnya.
Hotel yang sudah kami booking berada dekat dengan stasiun Shin-Imamiya. Naik kereta menuju Shin-Imamiya Station dengan tarif 180 yen per orang. Setelah sampai, kami keluar dari stasiun, nyeberang jalan sebentar dan hotel kami sudah nampak di depan mata. Hotel ini namanya Hotel Sunplaza 2. Hotel kecil dengan bangunan mirip ruko. Jumlah lantainya cukup banyak tapi liftnya cuma 1. Check in dulu dengan menunjukkan bukti booking kami lewat booking.com, bayar hotel per orang 1400 yen, lalu kami masuk ke kamar masing-masing. Kamarnya sangat kecil, hanya cukup untuk gelar kasur futon untuk 2 orang dan 1 meja kecil dengan TV kecil. Istirahat dan mandi dulu sebentar, lalu kami kumpul lagi di lobby untuk keluar cari makan.
Hotel yang sudah kami booking berada dekat dengan stasiun Shin-Imamiya. Naik kereta menuju Shin-Imamiya Station dengan tarif 180 yen per orang. Setelah sampai, kami keluar dari stasiun, nyeberang jalan sebentar dan hotel kami sudah nampak di depan mata. Hotel ini namanya Hotel Sunplaza 2. Hotel kecil dengan bangunan mirip ruko. Jumlah lantainya cukup banyak tapi liftnya cuma 1. Check in dulu dengan menunjukkan bukti booking kami lewat booking.com, bayar hotel per orang 1400 yen, lalu kami masuk ke kamar masing-masing. Kamarnya sangat kecil, hanya cukup untuk gelar kasur futon untuk 2 orang dan 1 meja kecil dengan TV kecil. Istirahat dan mandi dulu sebentar, lalu kami kumpul lagi di lobby untuk keluar cari makan.
Udara malam hari saat itu cukup dingin, jadi kami pakai jaket. Karena tidak tahu mau cari makan di mana, jadi kami jalan menyusuri trotoar sambil cari tempat makan seadanya. Akhirnya kami lihat satu tempat makan yang masih buka. Menunya macam-macam, ada ramen, kare, dan lain-lain. Cara pesannya masih sama seperti di Tokyo, yaitu pakai vending machine di depan. Saya memesan 1 porsi beef curry yang harganya sekitar 450 yen. Bayangan saya waktu itu adalah nasi kare ala Jepang dengan daging sapi dan kentang yang banyak. Ternyata yang datang potongan daging sapinya cuma 3 biji kecil buanget plus beberapa cuil kentang. Ini sih malah bikin tambah laper. Mana mahal lagi. Tapi ya sudahlah, terlanjur pesan itu.
Kelar makan kami kongkow dulu di situ setelah makan sambil merencanakan tujuan besok. Saat waktu mendekati tengah malam, baru kami lanjut balik ke hotel untuk istirahat. Besok bakal banyak jalan kaki lagi, jadi kami harus menyiapkan energi dulu.
Pengeluaran hari keempat:
Sewa locker : 500 yen
Tiket USJ : 7400 yen
Makan siang di Three Broomstick : 2200 yen
Tiket kereta Universal Station to Shin-Imamiya : 180 yen
Bayar hotel : 1400 yen
Total : 12.130 yen
Komentar
Posting Komentar