Langsung ke konten utama

Annapurna Base Camp Trek - Day 1 - Kathmandu yang Berdebu


Namaste!

Hari itu 5 April 2018 jam 1 dini hari saya mengganjal perut dengan sebungkus Indomie yang harusnya saya bawa buat bekal ke Nepal. Semaleman ga bisa tidur, efek dari excited plus takut gabisa bangun. Jadi saya memutuskan buat ga tidur semaleman. Tidur entar di pesawat aja.

Jam 2.30, sambil membawa tas keril 60L, saya keluar dari kosan menuju ke Alfamart terdekat untuk ketemu sama Sien, dan selanjutnya order GoCar menuju ke Terminal 3 Ultimate Bandara International Soekarno-Hatta. Sebelumnya kami sudah chec-in online dan ngeprint boarding pass, jadi kami ga perlu check in lagi di bandara. Sebelum melewati imigrasi, kami makan bekal nasi padang dulu yang sudah disiapkan dari kosan. Maklum anak kos, daripada beli makan di bandara kan mahal ya. Minumnya kami isi ulang gratis yang ada di bandara.

Kenyang sarapan, kami menuju ke counter imigrasi. Skip skip semua lancar melewati imigrasi, pesawat juga gak delay. Penerbangan lancar 2 jam menuju Kuala Lumpur International Airport diisi dengan tidur nyenyak. Sampai di KLIA, transit sekitar 2 jam, kami pesen makan lagi buat ganjel perut karena setelah ini bakal flight 4 jam lebih dan kami gak pesen makan di pesawat. Makan di food court bandara pesen nasi briyani ayam dengan harga 18 ringgit, satu porsi buat berdua dalam rangka ngirit. Pesawat berikutnya menuju Katmandu juga lancar tanpa delay. Flight 4 jam kami habiskan juga dengan tidur nyenyak. Saya sempet pesen kopi di pesawat seharga 6 ringgit, yang ternyata kopinya enak juga.

AirAsia 
Ganjel perut di food court KLIA2
Mendarat di Kathmandu sekitar jam 2 siang waktu setempat, kami langsung menuju ke counter Visa on Arrival. Kami sudah persiapan bawa pas foto ukuran 3x4 dan 4x6 buat keperluan bikin VOA ini, tapi ternyata disini bisa langsung difoto otomatis (dan gratis). Untuk pembuatan VOA kita harus antri dulu untuk apply via mesin yang sudah disediakan. Mesinnya ada beberapa, dan semuanya antri lumayan panjang. Begitu sudah di depan mesin, kita bisa scan paspor kita dan secara otomatis data-data kita akan terekam di mesin tersebut. Tapi kalo misal scannernya gagal, kita juga bisa masukin data2 kita secara manual. Setelah semua data sukses terekam, akan keluar selembar kertas yang harus kita berikan ke counter pembayaran VOA. Biaya visanya USD25 untuk durasi tinggal 15 hari dan USD40 untuk 30 hari. Karena kami cuman 11 hari disini, jadi kami bayar USD25. Setelah visa menempel di paspor, barulah kami menuju ke counter imigrasi. So far prosedur pembuatan VOA di Nepal cukup simple, hanya saja antrinya lumayan lama. Kami memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk pengurusan visa dan imigrasi. O iya, di samping counter pembayaran VOA juga ada money changer. Kami sempat tukar sedikit NPR (Nepali Rupee) disini buat naek taxi.

Welcome to the Land of Buddha.
Antri VOA
Kelar imigrasi, kami menuju counter taxi. Taxi di Nepal gak ada yang pake argo, semuanya manual tawar2an. Tapi di bandara ada counter taxi dengan tarif flat tergantung tujuan kita. Tujuan pertama kami saat itu adalah menuju Nepal Tourism Board (NTB) untuk ngurus trekking permit. Biaya naik taxi menuju NTB adalah NPR700. Lumayan murah, dibagi 2 cuman 350 per orang. Taxinya kami dapet mobil minibus jadul, tanpa AC. Gak perlu AC juga sih karena suhu udaranya masih dingin sekitar 20 derajat celcius. Tapi begitu taxi memasuki wilayah perkotaan, muncullah debu dimana-mana. Terpaksa kami tutup semua jendela taxi biar debu gak pada masuk. Gak boong, debu di Kathmandu ini bisa dibilang ekstreme.

Gedung Nepal Tourism Board
TIMS (ACAPnya di dalem, gak keliatan)
Sampai di NTB, kami mengurus 2 trekking permit, yaitu TIMS (trekking permit di Nepal) serta ACAP (ijin memasuki wilayah Annapurna Conservation Area). Seharusnya pembuatan ACAP udah tutup jam 3 sore, dan waktu itu kami dateng udah jam 4. Tapi bapak-bapak judes di balik meja ACAP masih berbaik hati membantu kami. Untuk pembuatan TIMS sendiri counternya masih buka dan kami dibantu sama mbak petugasnya yang ramah. Pembuatannya memakan waktu sekitar 30 menit, biayanya total NPR4260. Mahal :(

Dari NTB, kami menuju ke Om Tara Guest House yang sudah kami booking online. Lokasinya di Thamel Street, dan diliat di GPS cuman sekitar setengah jam jalan kaki. Jadi daripada naek taxi, kami memilih jalan. Sepanjang jalan debu banyak banget, herannya orang-orang Nepal banyak banget yang jalan kaki di trotoar, kayak gak terganggu sama debu yang ada dimana-mana. Kami juga melewati daerah pasar tradisional di gang-gang sempit dekat Thamel.

Menuju Thamel Street 
View dari rooftop Om Tara Guest House
Sampai di Om Tara Guest House, check in USD13 per kamar untuk 2 orang, lalu kami sekalian tuker duit NPR dan booking tiket bus menuju Pokhara buat esok paginya. Tiket bus kami dapet seharga NPR800 per orang. Yang jaga di Om Tara ini orangnya ramah-ramah, suka membantu dan rajin menabung. Kami dibantuin tuker duit, booking bus PP ke Pokhara sampai booking hotel juga pas baliknya nanti ke Kathmandu lagi. Recommended pokoke. Kamarnya juga cukup bersih, dan yang penting hot showernya berfungsi dengan lancar jaya.


Thamel Street, area backpacker tertua di dunia
Dal Bhat
Kami menutup hari itu dengan muter-muter cari makan di sekitar Thamel (Dal Bhat dan Pork Chop buat makan barengan), lalu hunting sarung tangan buat Sien karena beliau belom bawa dari Indonesia. Setelah itu, balik hotel, istirahat. Besok kudu bangun pagi karena bus berangkat jam 7 menuju Pokhara.

Adios!

Day 2 klik disini

Tonton videonya disini:

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Naik Bus dari Bangkok ke Pak Chong (Khao Yai National Park) - Backpackeran Keliling 3 Negara di Asia Tenggara (Vietnam, Kamboja, Thailand) 8 hari - Part 5

Sekitar jam 23:00 kami mendarat di Bangkok. Airport bus jam segitu udah gak ada, jadi kami terpaksa naik Grab Car meskipun lebih mahal. Meskipun udah tengah malam, kami memutuskan buat nginep di hostel di dekat Mo Chit bus terminal karen besok pagi kami mau langsung cabut naik bus menuju ke kota Pak Chong. Pak Chong ini adalah kota kecil sekitar 3 jam dari Bangkok, mirip kayak Puncak kalo di Jakarta. Ada apa saja di Pak Chong? Destinasi utamanya sih Khao Yai National Park, taman nasional yang guede dan luas banget. Ada air terjun, satwa liar, danau, gajah, rusa, monyet, dan lain-lain. Selain itu di Pak Chong juga banyak tempat wisata yang mirip-mirip di Puncak gitu. Ada resort bertema Eropa, kafe-kafe gaul, dan cem macem lainnya. Kami nyampe hostel di Bangkok sekitar jam setengah 1 malam. Langsung check ini (USD7/orang), bersih-bersih, lalu karena kelaparan saya pun langsung melipir beli rice box (THB35) di sevel seberang hostel. Setelahnya langsung istirahat, tidur yang cu

Cara Naik Bus dari Singapore ke Melaka

Lagi jalan-jalan di Singapore lalu tiba-tiba bingung ga tau mau kemana karena saking kecilnya negara itu? Mending ke Melaka aja! Melaka adalah salah satu Heritage City di Malaysia. Lokasinya ga terlalu jauh dari Singapore. Pagi berangkat, siang udah nyampe. Naik apa? Naik bus aja yang murah meriah hore. Caranya gimana? Tenang, saya jelasin caranya step by step. Cara paling mudah adalah naik bus langsung dari Singapore ke Melaka. Tapi karena blog ini isinya traveling murah, jadi saya jelasin cara murahnya, tapi tetep nyaman. Pertama, kita naik MRT ke Bugis Station. Dari stasiun keluar aja nyeberang Victoria Street sampai ketemu Bugis Street. Sampai ujung setelah keluar dari Bugis Street, jalan aja ke arah kanan menyusuri Queen Street. Setelah melewati 2x lampu merah, akan ada satu pelataran tempat bus-bus parkir di sebelah kiri jalan. Naik aja ke bus Causeway Link jurusan JB Sentral (Johor Bahru Sentral) dengan bayar tiket SGD3,3. Sebenarnya kita bisa naik bus kota biasa dengan n

Rincian Biaya Trekking Annapurna Base Camp - Himalaya - Nepal

Total trip kami ke Nepal adalah 11,5 hari, termasuk perjalanan dari Indonesia ke Nepal. Total waktu trekking kami adalah 6 hari, dimulai dari Syauli Bazaar sampai ke ABC dan berakhir di Mutkhu. Biaya yang kami keluarkan selama trip, saya coba jabarkan seingat saya, karena sewaktu trekking saya gak terlalu mikir masalah duit, karena badan udah capek banget jadi males mikir. Lha wong pas lagi seger aja saya males ngitung, apalagi pas klenger. Perhitungan biaya ini berdasarkan kurs pada saat kami kesana. Hari pertama: Jakarta - Kuala Lumpur Kathmandu Pengeluaran: 1. Makan siang romantis kere di KLIA sepiring berdua - MYR18 (Rp 32.000/orang) 2. VOA - USD25 (Rp 345.000) 3. Taxi ke NTB - NPR700 dibagi 2 (Rp42.000/orang) 4. Biaya2 bikin permit - kurleb Rp550.000/orang 5. Penginapan di Thamel - USD13/room (Rp90.000/orang) 6. Makan malam di Thamel - kurleb Rp75.000/orang Total pengeluaran hari pertama : Rp1.134.000/orang Hari kedua: Kathmandu - Pokhara Pengeluaran: 1. Tiket