Langsung ke konten utama

Annapurna Base Camp Trek - Day 2 - Dari Kathmandu Menuju Pokhara


Namaskar!

Bangun jam setengah 6 pagi, kita langsung siap-siap mandi+berak lalu langsung cus menuju lokasi pemberangkatan bus tanpa sempat sarapan. FYI ada beberapa opsi untuk menuju Pokhara dari Kathmandu, yaitu:
1. Pesawat, tiketnya sekitar 1,7juta sekali jalan, cuma 30 menit udah nyampe
2. Bus mevvah, sekitar USD25 sekali jalan, sekitar 7 jam perjalanan
3. Tourist Bus (kami naek ini), sekitar USD7-8 sekali jalan, juga sekitar 7 jam perjalanan
4. Local Bus, kayak naek Kopaja tapi dari Kathmandu, bisa seharian di dalem bus, dan bisa jadi gak dapet tempat duduk alias harus berdiri seharian di dalem bus butut.

Untuk Tourist Bus, Lokasi pemberangkatannya bukan dari terminal, tapi di pinggiran jalan Kanti Path. Lokasinya gak jauh dari Thamel, cuma sekitar 15 menit jalan kaki. Di pinggiran jalan Kanti Path ada banyak banget Tourist Bus yang berjejer, jadi kecil kemungkinan gak ketemu busnya. Kami naek bus dengan PO. Holiday Adventure, bus warna merah. Di trotoarnya ada PKL yang jualan roti gulung telor seharga NPR100 dan juga beberapa cemilan. Kami beli roti gulungnya buat sarapan, sekaligus air minum botolan dan cemilan buat di jalan.

PKL jualan roti telor dadar

Bagian dalemnya Tourist Bus

Sebenernya jarak menuju Pokhara gak terlalu jaoh. Yang bikin lama adalah kondisi jalan yang jelek (banyak bagian jalan yang belom diaspal) dan kadang macet.Mungkin kalo ada jalan tol 3 jam udah nyampe. Yah, tapi jangankan jalan tol, di Nepal ini bahkan lampu merah aja gak ada! Mereka masih pake pak polisi buat ngatur lalu lintas di perempatan.

Ini jalanan menuju Pokhara. Debu epriwer.

Perjalanan kami tempuh selama hampir 9 jam karena beberapa kali bus berhenti, sepertinya ada masalah sama mesinnya karena kernet dan sopirnya beberapa kali ngebuka kap mesin bus. Sempat berhenti 2x juga buat istirahat makan. Untuk istirahat makan ini kita gak bisa makan dengan santai, karena waktu buat makan cuman dijatah 20 menit. Abis itu bus langsung jalan lagi.

Sekitar jam 3 sore kami akhirnya nyampe di Tourist Bus Park Pokhara. Ujan gerimis dan laper, kami mampir dulu di warung terdekat buat beli makanan. Kami pesen 1 porsi momo (makanan khas Nepal mirip somay) dan kopi. Momo disini cukup terjangkau, cuman NPR150 per porsi. Nah, di warung ini kami ketemu seorang bapak pemilik salah satu hotel di Pokhara. Saya lupa namanya siapa, tapi beliau ngasi beberapa tips buat kami trekking di Annapurna. Setelah ngobrol-ngobrol, akhirnya dengan bantuan beliau kami pun dapet carteran taxi buat besok berangkat menuju ke lokasi awal trekking. Kami carter taxi dengan harga NPR2000 sudah termasuk buat nganterin kami ke hotel hari ini. Lumayan mahal, karena lokasi awal trekking di Nayapul cukup jauh dari Pokhara, sekitar 2 jam perjalanan dan jalanannya jelek. Taxinya pake city car jadul taon 80an, tapi ternyata masih tangguh juga.


Dari terminal kami dianter Mr. Arjun si sopir taxi menuju Hotel Diplomat yang sudah kami booking online. Ternyata hotelnya deket sama terminal. Kalo jalan kaki paling cuman 20 menit. Hotel ini lokasinya ada di Lakeside, tepat di tourist areanya Pokhara di samping Danau Phewa. Jadi kalo mau nyari makanan, nongkrong or beli oleh-oleh tinggal ngesot aja dari hotel.

Check in hotel USD12 per malam. Hotelnya bagus juga, ada balkonnya dengan view ke perbukitan. Kalo cuaca pas cerah, kita bisa liat deretan pegunungan Annapurna dari sini. Sayang waktu itu agak banyak awannya. Jadi setelah istirahat dan bersih-bersih, kami pun keluar hotel buat explore area Lakeside Pokhara ini. Danaunya bagus, suasananya tenang, bersih, gak kayak di Kathmandu yang berasa crowded banget. Banyak resto dan kafe di pinggir jalan maupun di pinggir danau. Enak banget buat nongkrong dan jalan-jalan. Mirip-mirip lah sama suasana di Kuta Bali.

Phewa Lake

Kafe dan resto sepanjang Lakeside
Abis makan dan capek jalan-jalan, kami balik ke hotel buat istirahat. Besok adalah hari pertama kami trekking, jadi musti tidur yang cukup. Guten nacht!

Tonton videonya disini:

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Naik Bus dari Bangkok ke Pak Chong (Khao Yai National Park) - Backpackeran Keliling 3 Negara di Asia Tenggara (Vietnam, Kamboja, Thailand) 8 hari - Part 5

Sekitar jam 23:00 kami mendarat di Bangkok. Airport bus jam segitu udah gak ada, jadi kami terpaksa naik Grab Car meskipun lebih mahal. Meskipun udah tengah malam, kami memutuskan buat nginep di hostel di dekat Mo Chit bus terminal karen besok pagi kami mau langsung cabut naik bus menuju ke kota Pak Chong. Pak Chong ini adalah kota kecil sekitar 3 jam dari Bangkok, mirip kayak Puncak kalo di Jakarta. Ada apa saja di Pak Chong? Destinasi utamanya sih Khao Yai National Park, taman nasional yang guede dan luas banget. Ada air terjun, satwa liar, danau, gajah, rusa, monyet, dan lain-lain. Selain itu di Pak Chong juga banyak tempat wisata yang mirip-mirip di Puncak gitu. Ada resort bertema Eropa, kafe-kafe gaul, dan cem macem lainnya. Kami nyampe hostel di Bangkok sekitar jam setengah 1 malam. Langsung check ini (USD7/orang), bersih-bersih, lalu karena kelaparan saya pun langsung melipir beli rice box (THB35) di sevel seberang hostel. Setelahnya langsung istirahat, tidur yang cu

Mencoba Onsen, Pemandian Air Panas di Jepang - Mandi Bareng Rame-rame

Onsen, atau pemandian air panas, adalah salah satu budaya masyarakat Jepang. Mereka sepertinya hobi banget berendam air panas di onsen ini. Dan uniknya, tidak seperti masyarakat kita yang berendam di pemandian air panas menggunakan pakaian renang, masyarakat Jepang berendam air panas tanpa menggunakan apa-apa. Polos. Rame-rame bareng orang lain yang kenal maupun yang gak kenal. Absurd pokoknya. Saat backpackeran ke Jepang tahun lalu, saya berkesempatan mencoba pengalaman unik dan nyeremin ini. Kenapa nyeremin? Karena pemandian cowok dan cewek dipisah, jadi saya musti bugi bareng pria pria lainnya. Ohmaigod.... Ceritanya, saya booking penginapan di salah satu hotel kapsul di Tokyo. Namanya Asakusa Riverside Capsule. Lokasinya sih bagus, strategis banget. Tepat di samping sungai dan dekat pintu keluar stasiun Asakusa. Dari awal booking sih saya udah tau kalo hotel kapsul kamar mandinya sharing, tapi saya gak nyangka ternyata sharingnya model onsen Jepang mandi bebarengan begini.

Cara Menuju Sokcho dari Seoul

Annyeonghaseyo. Seoul yang merupakan ibukota negara Korea Selatan adalah kota tujuan utama traveler dari Indonesia. Tapi sebenarnya ada 1 kota kecil nan indah yang lokasinya tidak jauh dari Seoul. Berada di kaki pegunungan Seoraksan yang sangat indah serta memiliki pantai yang cantik, kita bisa menghabiskan waktu di laut dan gunung sekaligus pada hari yang sama. Kota itu bernama Sokcho. Seoraksan National Park How? Kalo dari Seoul, cara termudah menuju Sokcho adalah naik bus. Kita bisa langsung beli tiket bus menuju Sokcho di Dong Seoul Bus Terminal. Dari bandara Incheon, jika naik Seoul Metro (MRTnya Seoul) kita tinggal menuju ke Gangbyeon Station. Nah, Dong Seoul Bus Terminal ini lokasinya tepat di seberang station ini. Bangunannya gede, gak kayak terminal bus di Indonesia, jadi pas pertama kali kesana saya sempet nyasar juga. Tapi saya kasi liat fotonya disini biar lebih jelas yang mana bangunannya. Dong Seoul Bus Terminal Masuk ke gedung terminalnya, kita langsung ke