Langsung ke konten utama

Pahawang Island, Surga Kecil di Lampung

Pulau Pahawang di provinsi Lampung adalah salah satu destinasi short escape dari penatnya kehidupan di Jakarta. Sudah banyak jasa trip 3 hari 2 malam dari Jakarta menuju tempat ini dengan harga terjangkau dari 400-600 ribu saja. Kebetulan salah satu temen saya juga open trip ke Pahawang, jadi saya ikutan untuk hari Jumat-Minggu dengan biaya 450ribu/orang include makan, penginapan dan island hopping dengan boat lokal. Lumayan buat ngisi weekend.



Day 1.
Kami berangkat hari Jumat malam sepulang kerja. Naik bus tujuan pelabuhan Merak dari Pluit dengan harga tiket 30ribu. Sampai di pelabuhan Merak, jalan kaki dulu karena lokasi pemberhentian bus lumayan jauh dari loketnya. Trip ini udah termasuk harga tiket kapal. Kami nunggu sekitar 1-2 jam sebelum kapal akhirnya berangkat.

Perjalanan naik kapal ferry menuju Pelabuhan Bakauheni cukup nyaman. Karena tiket kelas ekonomi, kami tidak dapat tempat duduk yang nyaman. Jadi kami masuk ke ruangan semacam aula yang bisa dipake tidur dan selonjoran di lantai. Perjalanannya sekitar 3-4 jam dan kami pakai buat tidur yang gak nyenyak karena ruangan sebelah banyak penumpang yang karaokean dangdut koplo berisik banget.

Day 2.
Akhirnya kapal merapat di Pelabuhan Bakauheni. Kami mampir dulu di Indomaret pelabuhan buat makan popmie sambil nunggu mobil jemputan. Kami dijemput oleh mobil Susuki Epivi untuk menuju ke Pelabuhan Ketapang, dimana nanti disana kami akan naik boat menuju ke Pulau Pahawang. Jadi rutenya Jakarta-naik bus-Pelabuhan Merak-naik ferry-Pelabuhan Bakauheni-naik mobil-Pelabuhan Ketapang-naik boat-Pulau Pahawang. Lumayan capek juga sih.

Di mobil kami tertidur pulas. Sampai di Ketapang sekitar jam 7 pagi. Kami sarapan dulu di rumah makan setempat dengan menu sederhana berupa telor, kering tempe, sop, kerupuk. Selesai sarapan, cuci muka dan buang hajat dulu di toilet setempat, sebelum akhirnya kami naik perahu boat untuk menuju ke Pahawang. Perjalanan menuju Pahawang ternyata lumayan jauh, sekitar 1 jam naik boat. Untungnya disini ombaknya enggak tinggi, jadi perjalanannya cukup nyaman. Kami juga disuguhi pemandangan indah selama perjalanan jadi ga bosen.



Nyampe di Pulau Pahawang, pertama kami menuju ke homestay dulu untuk naruh barang bawaan. Kami menginap di rumah warga yang beberapa kamarnya disewakan untuk wisatawan. Disini ga ada AC ya, karena listrik aja masih pake genset. Jadi cuma ada kipas angin. Di depan homestaynya ada warung kecil jual indomie, gorengan, kopi, dll. Oiya, disini juga ga ada sinyal internet. Tapi kalo buat telpon sepertinya masih bisa.





Dari homestay, kami lanjut naik boat lagi untuk menuju lokasi snorkeling pertama. Sewa peralatan snorkeling 50rb/hari. Lokasi pertama ini ga terlalu jauh dari bibir pantai. Di lokasi pertama ini terkenal dengan banyaknya ikan Nemo (ga tau nama asli ikannya apa). Disini sudah banyak wisatawan lain yang sudah mulai snorkeling. Ada warung terapung juga yang jualan cemilan dll. Perairannya cukup dalam, jadi buat yang gabisa renang (kayak saya) mending pake pelampung. Kekurangannya, karena lokasi ikan nemonya ada di dasar laut dekat terumbu karang, jadi saya gabisa liat dengan jelas karena ga berani nyelem :(

Setelah itu, lanjut naik boat lagi ke lokasi snorkeling kedua. Disini ada semacam tugu yang tenggelam di dasar lautnya, jadi buat yang bisa nyelem, bisa banget foto-foto di dasar laut bareng tugunya. Saya sih ga berani nyelem. Katrok. Disini perairannya lumayan dalam juga, dan ikannya gak sebanyak yang di lokasi pertama tadi.

Karena sudah siang, kami balik ke Pulau Pahawang lagi untuk makan siang dan istirahat sebentar. Menunya dapet ikan bakar, sop, kerupuk, nasi sepuasnya.

Lanjut naik boat lagi, kami menuju ke gosong di tengah laut. Kalo gak salah namanya Gosong Pancong. Disini banyak penjual es kelapa muda dan penyewaan banana boat. Kami nyoba naik banana boat 20rb/orang setelah nawar dengan sadis.

Dari gosong, kami lalu menuju ke lokasi snorkeling ke-3. Disini perairannya lebih dalam lagi, tapi airnya lebih jernih, jadi bisa lihat pemandangan terumbu karang lebih jelas. Tiba-tiba, hujan turun. Awalnya hanya gerimis, tapi lama-lama jadi hujan angin. Akhirnya kami naik boat lagi untuk balik ke Pulau Pahawang. Sepanjang jalan hujan semakin lebat, seru juga naek boat di tengah hujan angin. Ombaknya jadi gede, serasa naek roller coaster.



Sampai di homestay hujan masih lebat. Kami bersih-bersih mandi dulu di homestay. Udah pada bersih, karena masih hujan, kami nongkrong aja di depan homestay sambil makan gorengan yang masih panas. Ujan-ujan, makan gorengan panas, ngopi, sambil ngeliat pemandangan ombak di laut. Maknyus.

Hujannya awet, sampai maghrib masih gerimis. Jadi kami makan malam di homestay aja. Lauknya mirip-mirip kayak tadi siang. Setelah makan kami lalu nongkrong di warung pinggir pantai yang ada di dekat homestay, ditemani musik reggae yang disetel penduduk lokal. Serasa anak pantai banget :)

Day 3.
Esok paginya, setelah sarapan dan packing, kami check out homestay lalu naik ke boat lagi. Masih ada 3 lokasi lagi yang akan dikunjungi sebelum balik ke Ketapang. Yang pertama adalah lokasi snorkeling lagi. Disini banyak patung-patung yang sengaja ditenggelamkan di dasar laut yang bisa dipake buat foto-foto underwater. Tapi karena semalam habis hujan, jadi airnya agak keruh.



Akhirnya kami lanjut aja ke lokasi snorkeling berikutnya yang agak jauh. Disini perairannya dangkal, jadi airnya jernih banget, dan terumbu karang serta ikan-ikannya paling cantik dibanding semua lokasi yang kemarin. Tapi disini juga banyak bulu babi, jadi musti hati2 biar gak kesenggol. Overall lokasi terakhir ini yang paling bagus buat snorkeling. Kami menghabiskan waktu agak lama snorkeling disini.

Lalu lanjut lagi menuju ke pulau kecil yang saya lupa namanya. Disini ada pantai pasir putih yang panas banget tapi cocok buat foto-foto narsis. Kami cuma sebentar disini biar gak kesiangan pulangnya. Lanjut naik boat lagi, menuju ke dermaga Ketapang. Di Ketapang bersih-bersih dulu mandi di kamar mandi umum, lalu lanjut naik mobil van lagi untuk menuju ke Bakauheni. Di tengah jalan mampir dulu makan nasi padang dan beli oleh-oleh.

Dari Bakauheni, naik kapal ferry lagi yang untungnya lebih bagus dari yang kemarin. Perjalanan seperti biasa 2-3 jam sampai ke Merak, lalu lanjut naik bus lagi untuk akhirnya sampai di Jakarta dengan segala kesibukan duniawinya. Adios!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Naik Bus dari Bangkok ke Pak Chong (Khao Yai National Park) - Backpackeran Keliling 3 Negara di Asia Tenggara (Vietnam, Kamboja, Thailand) 8 hari - Part 5

Sekitar jam 23:00 kami mendarat di Bangkok. Airport bus jam segitu udah gak ada, jadi kami terpaksa naik Grab Car meskipun lebih mahal. Meskipun udah tengah malam, kami memutuskan buat nginep di hostel di dekat Mo Chit bus terminal karen besok pagi kami mau langsung cabut naik bus menuju ke kota Pak Chong. Pak Chong ini adalah kota kecil sekitar 3 jam dari Bangkok, mirip kayak Puncak kalo di Jakarta. Ada apa saja di Pak Chong? Destinasi utamanya sih Khao Yai National Park, taman nasional yang guede dan luas banget. Ada air terjun, satwa liar, danau, gajah, rusa, monyet, dan lain-lain. Selain itu di Pak Chong juga banyak tempat wisata yang mirip-mirip di Puncak gitu. Ada resort bertema Eropa, kafe-kafe gaul, dan cem macem lainnya. Kami nyampe hostel di Bangkok sekitar jam setengah 1 malam. Langsung check ini (USD7/orang), bersih-bersih, lalu karena kelaparan saya pun langsung melipir beli rice box (THB35) di sevel seberang hostel. Setelahnya langsung istirahat, tidur yang cu

Cara Naik Bus dari Singapore ke Melaka

Lagi jalan-jalan di Singapore lalu tiba-tiba bingung ga tau mau kemana karena saking kecilnya negara itu? Mending ke Melaka aja! Melaka adalah salah satu Heritage City di Malaysia. Lokasinya ga terlalu jauh dari Singapore. Pagi berangkat, siang udah nyampe. Naik apa? Naik bus aja yang murah meriah hore. Caranya gimana? Tenang, saya jelasin caranya step by step. Cara paling mudah adalah naik bus langsung dari Singapore ke Melaka. Tapi karena blog ini isinya traveling murah, jadi saya jelasin cara murahnya, tapi tetep nyaman. Pertama, kita naik MRT ke Bugis Station. Dari stasiun keluar aja nyeberang Victoria Street sampai ketemu Bugis Street. Sampai ujung setelah keluar dari Bugis Street, jalan aja ke arah kanan menyusuri Queen Street. Setelah melewati 2x lampu merah, akan ada satu pelataran tempat bus-bus parkir di sebelah kiri jalan. Naik aja ke bus Causeway Link jurusan JB Sentral (Johor Bahru Sentral) dengan bayar tiket SGD3,3. Sebenarnya kita bisa naik bus kota biasa dengan n

Rincian Biaya Trekking Annapurna Base Camp - Himalaya - Nepal

Total trip kami ke Nepal adalah 11,5 hari, termasuk perjalanan dari Indonesia ke Nepal. Total waktu trekking kami adalah 6 hari, dimulai dari Syauli Bazaar sampai ke ABC dan berakhir di Mutkhu. Biaya yang kami keluarkan selama trip, saya coba jabarkan seingat saya, karena sewaktu trekking saya gak terlalu mikir masalah duit, karena badan udah capek banget jadi males mikir. Lha wong pas lagi seger aja saya males ngitung, apalagi pas klenger. Perhitungan biaya ini berdasarkan kurs pada saat kami kesana. Hari pertama: Jakarta - Kuala Lumpur Kathmandu Pengeluaran: 1. Makan siang romantis kere di KLIA sepiring berdua - MYR18 (Rp 32.000/orang) 2. VOA - USD25 (Rp 345.000) 3. Taxi ke NTB - NPR700 dibagi 2 (Rp42.000/orang) 4. Biaya2 bikin permit - kurleb Rp550.000/orang 5. Penginapan di Thamel - USD13/room (Rp90.000/orang) 6. Makan malam di Thamel - kurleb Rp75.000/orang Total pengeluaran hari pertama : Rp1.134.000/orang Hari kedua: Kathmandu - Pokhara Pengeluaran: 1. Tiket